Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam New York: Usut Tuntas Pelaku Bom Sarinah Hingga Akarnya

Rana Setiawan - Sabtu, 16 Januari 2016 - 11:54 WIB

Sabtu, 16 Januari 2016 - 11:54 WIB

482 Views

Imam Shamsi Ali (Foto: Arsip)
Imam Syamsi Ali. (Foto: Arsip)

Imam Syamsi Ali. (Foto: Arsip)

New York, 6 Rabi’ul Akhir 1437/16 Januari 2015 (MINA) – Imam Islamic Center di New York, Shamsi Ali menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban serangan pemboman di Sarinah Jakarta, Kamis (14/1).

“Semoga Allah merahmati yang meninggal, memulihkan yang luka, dan memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarganya,” ujar Shamsi Ali dalam keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia juga mengutuk keras dan tanpa reservasi apapun atas serangan terorisme yang ini. Bahwa aksi ini adalah aksi terkutuk dan tidak mendapat pembenaran apapun, baik dalam rasionalitas kemanusiaan, apalagi pertimbangan moral dan agama.

“Untuk itu saya meminta kepada pemerintah dan penegak hukum untuk menangkap dan memproses secara hukum serta menegakkan keadilan sejujur mungkin siapa saja pelaku dan pendukung dari serangan ini,” ujarnya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Dan agar proses pencarian pelaku dilakukan hingga tuntas ke akar-akarnya, tambahnya.

Menurut laporan Kemlu RI, serangan teror bom Sarinah telah menewaskan dua orang warga sipil, termasuk seorang warga negara asing (warga negara Kanada).

Selain itu, 19 orang warga sipil, termasuk empat orang warga negara asing (warga negara Aljazair, Austria, Belanda, dan Jerman), dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. Lima orang polisi juga mengalami luka-luka dalam upaya melawan aksi para pelaku teror.

Seluruh tempat usaha dan gedung-gedung di sekitar lokasi kejadian  dapat beroperasi penuh dan kembali normal sejak Jumat (15/1) kemarin.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Presiden Nusantara Foundation juga menghimbau kepada semua pihak untuk menghindari kategorisasi pelaku. Teror adalah teror. Dan teror tidak punya agama dan komunitas yang berlabel moralitas dan kemanusiaan.

Oleh sebab itu, mengaitkan pelaku dengan komunitas agama tertentu salah, dan hanya menjadi penyemangat bagi pelaku kebiadaban itu.

Dia meminta kepada para ulama untuk tetap menjalankan tugas “tarbiyah” mereka, mendidik umat dalam kebajikan.

Menghindari pelemparan tuduhan tanpa dasar, apalagi dibangun di atas dasar “teori konspirasi”. Tugas para ulama dan tokoh agama maupun masyarakat adalah mendidik, menenangkan, dan membantu pemerintan dalam menyelesaikan permasalahan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Dai kelahiran Sulawesi Selatan itu mengajak kepada semua umat beragama untuk menjadikan kekerasan dan terorisme sebagai “musuh bersama”. Bahwa terorisme adalah musuh kemanusiaan dan peradaban, serta antitesis dari kehidupan. Oleh karenanya terorisme adalah musuh kemanusiaan kita bersama.

Dia menghimbau kepada semua pihak untuk melihat kejahatan sebagai kejahatan tanpa tendensi membenarkan kejahatan karena kejahatan lain. Terorisme adalah terorisme dan tidak akan dibenarkan atas nama terorisme di pihak lain.

Oleh karenanya jangan membenarkan kejahatan atas dasar memerangi kejahatan.

Imam Shamsi Ali juga mengajak kepada semua pihak untuk memahami agama secara benar dan menjadikan agama sebagai dasar dalam melawan teror. Bukan seperti selama ini, ajaran agama justeru dianggap menjustifikasi teror dan kekerasan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

“Akhirnya kepada Allah kita bermuwajahah semoga umat, bangsa dan negara kita selalu dijaga dari semua keburukan. Amiin,” ujarnya.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, Delapan Warga Syahid

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia