Gaza, MINA – Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza akan membatalkan kontrak “pekerjaan sementara” dari 97 insinyur Palestina karena mengalami kesulitan keuangan.
Puluhan insinyur Palestina berkumpul di depan markas besar UNRWA di Gaza untuk memprotes penghentian pekerjaan mereka yang “tidak adil”.
“Kami telah bekerja bertahun-tahun dalam program rekonstruksi Gaza, membantu warga untuk memengatasi kerusakan yang terjadi. Puluhan warga akan terpengaruh oleh keputusan untuk membatalkan kontrak insinyur,” kata Thaer Shomer, Juru Bicara Insinyur UNRWA. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan dikutip MINA, Selasa (6/3).
Dia menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin memperparah krisis keuangan dengan membuat krisis baru di Gaza, yang telah membuat warga Gaza makin terputuk dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
UNRWA memberikan bantuan kemanusiaan pada lebih dari 5 juta pengungsi Palestina yang tinggal di wilayah Palestina (Tepi Barat dan Jalur Gaza) dan kamp-kamp pengungsi di Yordania, Libanon dan Suriah.
UNRWA didirikan pada 1949 setelah pendudukan Israel atas wilayah Palestina pada tahun 1948, salah satu konsekuensi tragisnya adalah pemindahan ratusan ribu orang Palestina dari kota dan desa mereka.
Selama beberapa tahun terakhir, UNRWA telah mengalami krisis keuangan yang parah, diperburuk oleh Amerika Serikat yang mengumumkan Februari lalu akan mengurangi setengah dari bantuan tahunan AS $ 130 juta dolar ke Badan PBB tersebut. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon