Moskow, 13 Rabi’ul Akhir 1437/23 Januari 2016 (MINA) – Rusia menyatakan akan membentuk empat divisi baru di tubuh angkatan daratnya pada 2016, untuk memperkuat militer Kremlin dalam merespons latihan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang intensif.
Komandan Angkatan Darat Jenderal Oleg Salyukov mengatakan kepada wartawan di Moskow, “Pembentukan divisi baru adalah salah satu langkah yang akan diambil dalam menanggapi latihan intensif dari negara-negara NATO yang telah kita lihat dalam beberapa kesempatan.”
Salah satu divisi akan ditempatkan dengan pasukan kelompok sentral, sementara tiga lainnya dengan pasukan militer kelompok barat Rusia, Radio Free Europe/Radio Liberty melaporkan, Jumat (22/1), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Semua divisi baru yang dibentuk Kremlin akan dihimpun di pangkalan brigade yang telah ada.
Baca Juga: WHO Sambut Baik Gencatan Senjata Lebanon, Serukan Perdamaian di Gaza
Di samping itu, Salyukov juga mengumumkan, militer Rusia akan ambil bagian dalam tujuh latihan internasional tahun ini, termasuk latihan bersama dengan Pakistan, yang pertama dalam sejarah kedua negara, kemudian Vietnam.
Rusia telah lama menganggap ekspansi NATO ke arah perbatasannya sebagai ancaman. Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen strategi pertahanan yang menyatakan NATO adalah ancaman bagi keamanan nasional negara itu.
Hubungan antara Rusia dan NATO khususnya, memburuk setelah ‘Negeri Beruang Merah’ itu menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina. Pada Maret 2014, lewat sebuah referendum, wilayah itu memilih bergabung dengan federasi Rusia.
Aliansi militer beranggotakan 28 negara, termasuk Turki di dalamnya itu, mengakhiri semua kerjasama praktis dengan Rusia atas krisis berikutnya di Ukraina pada 1 April 2014. NATO menuduh Moskow merusak stabilitas Ukraina. (T/P022/P001)
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun