Asosiasi Perdagangan Internasional Korea Buka Ruang Khusus Shalat

Ketua dan CEO Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) Kim In-ho (ketujuh dari kiri) dan Duta Besar Tunisia untuk Korea Mohamed Ali (ketujuh dari kanan) menghadiri upacara pembukaan ruang shalat Muslim di Korea World Trade Center, Seoul, Kamis (28/1) (Foto: The Korea Times)
Ketua dan CEO Asosiasi Perdagangan Internasional () Kim In-ho (ketujuh dari kiri) dan Duta Besar Tunisia untuk Korea Mohamed Ali (ketujuh dari kanan) menghadiri upacara pembukaan ruang shalat Muslim di Korea World Trade Center, Seoul, Kamis (28/1) (Foto: Business Wire)

Seoul, 19 Rabi’ul Akhir 1437/29 Januari 2016 (MINA) – Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) mengatakan telah membuka ruang khusus shalat bagi Muslim di gedung COEX Exhibition and Convention Center di Seoul.

KITA mengungkapkan, langkah tersebut untuk mempromosikan pertukaran budaya dan perdagangan dengan negara-negara mayoritas Muslim, The Korea Times melaporkan, Kamis (28/1) waktu setempat, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Mulai hari Kamis, dua ruang shalat, satu untuk wanita dan lainnya untuk pria, akan dibuka pukul 03:00-22:00 setiap hari di lantai tiga COEX,” ungkap Ketua dan CEO KITA, Kim In-ho, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Ruang shalat ini dirancang untuk membantu wisatawan Muslim dan para pebisnis asing mengunjungi pusat perdagangan ini, menyediakan lokasi untuk shalat lima waktu sehari-hari mereka, kata pernyataan itu.

Permintaan untuk penyediaan ruang khusus shalat telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring peningkatan jumlah pelancong Muslim yang datang ke Seoul, ibu kota Korea, untuk pertemuan bisnis, perjalanan insentif, atau untuk berpartisipasi dalam konvensi atau pameran, yang dikenal secara kolektif sebagai acara MICE.

Pernyataan itu menambahkan, ruang khusus shalat tersebut dilengkapi dengan Al-Quran, penunjuk arah kiblat, sajadah, dan jam.

Korea memiliki hubungan dekat dengan banyak negara mayoritas Islam, termasuk negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab, serta negara-negara di Asia Tengah, Asia Barat, dan Asia Tenggara.

“Ada sekitar 30.000 sampai 35.000 penduduk asli Korea yang Muslim, selain pekerja asing yang tinggal di sini,” ungkap The Korea Times.

Selain KITA, dilaporkan bahwa perusahaan pembuat kapal Korea yang memiliki hubungan dekat dengan negara-negara mayoritas Muslim telah menyediakan ruang khusus shalat di galangan kapal mereka untuk mitra bisnis Muslim, pekerja atau pelanggan.

Lebih lanjut, universitas-universitas lokal yang menerima banyak mahasiswa muslim dari program pertukaran pelajar juga telah menyediakan ruang shalat khsus di asrama mereka.

“Di masa lalu, mitra kami atau pelanggan dari negara-negara Muslim biasanya membawa karpet dan hal-hal lain yang diperlukan untuk shalat sehari-hari mereka,” kata seorang juru bicara Hyundai Heavy Industries.

“Ketika waktu shalat tiba, mereka sujud kepada Allah (shalat) di galangan kapal bahkan di hari hujan atau berangin. Karena itu kami menyediakan ruang khusus shalat,” pungkasnya. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (BKPM)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.