Pena Jihad Para Muslimah

pena jihad muslimahOleh Etha Rachmah, Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung

Sesederhana sangat mencintai dan setia pada sang kertas, tapi pena ini ingin menggoreskan mimpi suci dengan tinta emas di oase samudera keridhoan . Agar selalu abadi tersimpan di hati, di mana para malaikat mengepakkan sayap putihnya. Membawa terbang ke hadapan Illahi.

Begitulah kebanyakan para muslimah. Setiap muslimah pastilah mempunyai keinginan untuk berjihad di jalan Allah. Namun, tahukah kita para muslimah? tak harus turun ke medan perang, mengibaskan pedang pada lawan, menunggang kuda sambil memanah lawan.

Tapi, ladang jihad untuk muslimah itu banyak, salah satunya dengan pena, yaitu menulis. Dakwah dengan tulisan adalah salah satu bentuk jihad. Lihatlah, saat ini banyak sekali para muslimah yang berjihad dengan tulisannya.

Satu tulisan yang kita tulis, dan itu membawa , maka akan menjadi satu nilai jihad untuk kita. Keterbatasan ruang dan waktu untuk muslimah, bukan alasan untuk para muslimah tidak bisa menyampaikan dakwah sebagai medan jihadnya. Menyampaikan suatu kebaikan adalah keharusan, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu A’alaihi Wasaallam, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari)

Dan tahukah engkau para muslimah, sedikit saja engkau menyampaikan kebaikan, maka itu akan menjadi timbangan kita di hadapan Allah Ta’ala kelak di hari perhitungan. Sebagaimana yang Lukman katakan kepada anaknya, “(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Lukman [31]: 16)

Begitulah janji Allah Ta’ala, maka apa yang kita tulis apabila itu mengandung kebaikan dan membawa kebaikan, sekecil apapun itu, Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula.

Bahkan, dengan pena (tulisan) kita sebagai para muslimah tak perlu khawatir apabila telah menjadi seorang istri dan ibu. Tanpa keluar rumah, tanpa meninggalkan suami dan anak, para muslimah tetap bisa berjihad, yaitu dengan cara menulis. Betapa banyak amalan jihad yang muslimah dapatkan.

Ia menjadi seorang anak, menjaga hijabnya, menjaga solatnya, menjaga akhlaknya, berbagi ilmu dengan tulisan, dan tulisannya menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi banyak orang. Betapa bahagianya orangtua, dijaga dari api neraka, bahkan mempunyai anak yang selalu berjihad lewat tulisan, sehingga menjadi nilai tersendiri untuk orangtua.

Saat dia menjadi seorang istri sekaligus ibu, ia menjaga hijabnya, menjaga solatnya, menjaga akhlaknya, berbagi ilmu dengan tulisan, dan tulisannya menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi banyak orang, maka itu akan menjadi nilai tersendiri juga untuk suaminya.

Begitu banyaknya medan jihad untuk muslimah, yang salah satunya adalah dengan pena. Sebagaimana Aisyah istri Rasulullah. Berkata Ibnu Abdil Barr, “Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqih, ilmu kesehetan, dan ilmu syair.”

Betapa hebatnya peran pena yang menggoreskan tintanya untuk kebaikan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, artinya, “Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Qs Al-Alaq [96]: 4-5). (M07/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.