Tasikmalaya, MINA – Lebih dari 500 warga Tasikmalaya bersama Santri Pondok Pesantren Shuffah Al-Jamaah menggelar Long March Bela Al-Aqsa dan aksi tolak timnas Israel ke Indonesia menjelang momen Hari Santri Nasional, pada Ahad pagi (16/10).
Kontributor MINA di Tasikmalaya Angga Mustofa melaporkan, rute Long March dari Masjid Bani Al-Fatah Parakan Honje Tasikmalaya, menempuh perjalanan 10 Km, hingga finish di Situ Gede Tasikmalaya.
“Ketika kita long march, kita tunjukan bahwa kita berjamaah. Satu nada satu Langkah, satu tujuan, Li I’laa I kalimatillah,” pesan Ustadz Jajang Sukmawan, Pembina Aqsa Working Group (AWG) Tasikmalaya dalam arahan sebelum long march.
Dalam arahannya, ustadz Jajang senantiasa memotivasi seluruh peserta yang terdiri santri Pesantren Shuffah Al-Jamaah beserta warga Tasikmalaya dengan menyampaikan dalil-dalil dan kisah perjuangan.
Baca Juga: Genosida Israel: 13.000 Mahasiswa, 800 Pendidik, 150 Profesor Universitas Syahid
Di antaranya dia menyampaikan kisah pasukan thalut, bahwa mereka berjumlah 80 ribu orang, namun mereka diuji dan hanya sebagian kecil saja yang ikut berperang.
Asep Mahbub, selaku Ketua Majelis Ukhuwah Jamaah Muslimin Tasikmalaya tak lupa mengingatkan untuk senantiasa menjaga kehormatan bendera yang dibawa oleh peserta, yaitu Palestina dan Indonesia.
Sepanjang perjalanan, begitu ramai dimeriahi oleh para peserta yang bersorak meriah dengan teriakan Takbir, serta yel-yel Al Aqsa lainnya. Warga sekitar yang dilalui rute pun begitu antusias, beberapa di antara mereka bertanya tentang aksi tersebut.
Peserta long march tiba di lokasi Finish Situ Gede sekitar pukul 11.00 WIB, semua peserta tiba dengan selamat atas pengawalan Ukhuwah Al-Fatah Rescue serta pihak lainnya.(L/AM/R1)
Baca Juga: PBB Peringati Nakba: Abbas Desak Dunia Internasional Bertindak Akhiri Perang Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rubio Pertimbangkan Usulan Alternatif Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza