Israel Umumkan Kebanyakan Tentaranya Tewas Akibat Tembakan Temannya

Evakuasi tentara yang tewas di Gaza, Israel menyebut banyak tentaranya tewas oleh tembakan temannya sediri (Foto: File/ Quds Press)

Nazareth, MINA – Tentara pendudukan Israel pada hari Selasa (21/11) menyatakan, sejak awal agresi darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus di mana tentaranya terbunuh oleh tembakan temannya sendiri.

Menurut media Ibrani, yang mengutip pernyataan tentara pendudukan, sebagian besar kasus tersebut terjadi selama pertempuran gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri.

“Insiden diselidiki dan pelajaran diambil darinya setiap hari,” kata pernyataan itu.

Disebutkan, sebagai bagian dari pembelajaran, diputuskan bahwa setiap kekuatan yang memasuki gedung harus menunjukkan posisinya di dalam gedung, dan tank harus lebih berhati-hati saat menembaki gedung.

Jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya Pertempuran Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 390 orang.

Baca Juga:  Kewajiban Sertifikasi Halal Produk UMK Ditunda Jadi 18 Oktober 2026

Sementera, juru bicara “Brigade Al-Qassam”, sayap militer gerakan “Hamas”, Abu Ubaida, telah mengkonfirmasi, jumlah tentara tentara pendudukan yang tewas jauh lebih besar, daripada yang diumumkan oleh tentara pendudukan.

Abu Ubaida menurut kutipan Quds Press menyaakan, berkata entitas Israel berbohong kepada publik tentang jumlah tentara yang tewas di Jalur Gaza dan jalannya pertempuran.

Kepada orang-orang Israel, Abu Ubaida, menyampaikan, silakan perhatikan lebih banyak tentara Anda yang kembali dengan tas hitam (kematian).

Selama 46 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan tentara bayaran, melancarkan agresi yang menghancurkan terhadap Gaza, dan pesawat-pesawatnya menargetkan bangunan, rumah tempat tinggal, rumah sakit dan sekolah, menghancurkan semuanya secara langsung meski banyak warga sipil berada di dalamnya.

Baca Juga:  Ratusaan Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera

Israel juga melarang pasokan air, makanan dan bahan bakar ke Jalur Gaza, yang menyebabkan kematian lebih dari 13 ribu orang dan 300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, sementara jumlah orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 31.000 orang, 75% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Demikian menurut kantor media pemerintah di Gaza. (T/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf