Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan upaya diplomatik telah ditingkatkan di kawasan Asia Barat untuk memperbarui gencatan senjata di Gaza di mana rezim Israel telah menggempur Palestina selama 75 hari lebih.
“Negosiasi diplomatik menunjukkan bahwa kawasan ini secara bertahap bergerak menuju gencatan senjata,” kata Amir-Abdollahian saat melakukan perjalanan ke Qatar, Rabu (20/12), di mana ia mengadakan pembicaraan dengan pihak berwenang Qatar dan pejabat perlawanan Palestina.
Menlu Iran mengatakan, tujuan upaya regional mencapai gencatan senjata di Gaza adalah untuk mengakhiri “situasi bencana” di wilayah tersebut atau setidaknya untuk mengurangi “keluhan rakyat Palestina.”
“Amerika Serikat, sebagai pendukung utama rezim Israel dalam perangnya di Gaza, mengklaim akan melakukan gencatan senjata di Palestina sebelum dimulainya Tahun Baru. Namun AS tidak berupaya mengakhiri permusuhan di Gaza secara permanen,” imbuhnya.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Jika Amerika dan pihak-pihak (Palestina) serius mengenai masalah ini, mereka harus mengadakan pembicaraan setelah semacam gencatan senjata tercapai untuk membahas bagaimana gencatan senjata permanen dan pencabutan pengepungan kemanusiaan dapat berfungsi,” katanya.
Diplomat nomor satu Iran itumenyampaikan pernyataan tersebut beberapa jam setelah ia bertemu dengan Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Doha, pertemuan keempat antara keduanya sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada awal Oktober.
Pada Rabu, Amir-Abdollahian bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani untuk membahas situasi terkini di Gaza dan upaya regional untuk mencapai gencatan senjata di wilayah tersebut.
Pemerintah Qatar memainkan peran penting dalam upaya mediasi dan membantu mengamankan gencatan senjata selama sepekan di Gaza yang berakhir pada 1 Desember dan memungkinkan pejuang perlawanan Palestina dan rezim Israel untuk bertukar tawanan dan tahanan serta organisasi internasional mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke warga Gaza.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Lebih dari 19.500 orang telah terbunuh sejak Israel memulai kampanye militer skala penuh di Gaza pada 7 Oktober, hari dimana pejuang perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi besar ke wilayah pendudukan Israel di dekat Gaza, menewaskan 1.200 pemukim dan pasukan militer. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel