London, MINA – Sebuah tim medis Inggris membantu mengatasi wabah difteri di kamp pengungsi pengungsi Rohingya di Cox’s Bazaar, Bangladesh.
BBC yang dikutip MINA, Sabtu (30/12), melaporkan, lebih dari 40 dokter, perawat, dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke Cox’s Bazar – atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Cox’s Bazar menampung lebih dari 600.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan dan penindasan militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine.
Pemerintah Inggris mengatakan penempatan staf medis tersebut “momen lain yang membanggakan untuk NHS.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Itu merupakan penempatan pertama tim medis darurat Inggris (EMT) sejak disertifikasi oleh WHO pada tahun 2016.
Para staf, yang berasal dari berbagai institusi NHS di Inggris, akan berada di kamp pengungsi Rohingya selama enam pekan untuk menangkal penyebaran difteri.
Penyakit menular yang sangat menular ini telah menewaskan sedikitnya 27 orang dan sampai 160 kasus baru dilaporkan setiap hari.
Infeksi ini sekarang sangat jarang terjadi di Inggris, namun memengaruhi hidung dan tenggorokan dan bisa menyebabkan sulit bernafas, gagal jantung, kelumpuhan dan kematian.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sekelompok 16 petugas medis itu berangkat dari bandara Manchester pada hari Kamis (28/12), dan anggota tim yang tersisa akan menyusul dalam beberapa hari dan pekan mendatang.
Pada tanggal 21 Desember, badan amal Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan telah menemukan lebih dari 2.000 dugaan kasus di fasilitas kesehatannya. Mayoritas pasien berusia antara lima dan 14 tahun.
Crystal VanLeeuwen, koordinator medis darurat untuk MSF di salah satu kamp, mengatakan kondisi kehidupan di kamp tersebut mendatangkan tantangan tambahan.
“Situasi air bersih dan sanitasi yang sangat buruk, kepadatan penduduk yang berlebihan … dan cakupan vaksinasi yang rendah,” ujarnya. (T/R11/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia