Rakyat Palestina Kecam Perusakan Makam Kristen

Al-Quds, MINA – Rakyat mengutuk yang dilakukan pemukim di pemakaman Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki.

Batu nisan di pemakaman Protestan di Gunung Zion dihancurkan dan salib-salib dirobohkan, menurut kepercayaan orang Kristen pemakaman tersebut adalah tempat Perjamuan Malam Terakhir Yesus.

“Ini bukan hanya tindakan pengecut, tetapi juga menjijikkan, dan itu ditolak oleh manusia mana pun,” kata Hosam Naoum, Uskup Agung Anglikan di Yerusalem, dalam sebuah konferensi pers, Kamis (5/1), Anadolu Agency melaporkan.

“Serangan ini menunjukkan ujaran kebencian yang jelas terhadap orang Kristen di kota Yerusalem, yang kami tolak sepenuhnya,” tambah dia.

Menurut Gereja Episkopal Injili di Yerusalem Timur, serangan itu dilakukan oleh dua pemuda pada 1 Januari. Naoum meminta otoritas Israel untuk membawa para pelaku ke pengadilan.

Baca Juga:  Peran Dakwah dalam Memperbaiki Akhlak Umat

“Kami berharap hal ini tidak terulang kembali, karena Yerusalem adalah kota tempat suci,” ujar dia. Polisi Israel mengatakan, penyelidikan telah diluncurkan atas insiden perusakan itu.

Ketua Mahkamah Agung Palestina, Mahmoud al-Habash mengatakan, tindakan seperti itu mencerminkan “mentalitas rasis” Israel.

“Serangan ini mewakili mentalitas rasis dan barbar negara Israel, yang tidak membedakan antara yang hidup dan yang mati,” tambah dia dalam sebuah pernyataan.

Kelompok Palestina , yang menguasai Jalur Gaza, menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas “serangan ekstremis Israel di pemakaman Kristen”.

“Serangan ini dan penodaan makam dan Kristen di Yerusalem mengungkapkan identitas sebenarnya dari pemukim yang agresif terhadap orang-orang [Palestina] dan tanah serta tempat suci mereka,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan. (T/R4/P2)

Baca Juga:  Universitas Brown Setujui Voting Tuntutan Mahasiswa Pro-Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.