Damaskus, MINA – Militer Israel, Ahad (19/2) dini hari waktu setempat, melancarkan serangan ke wilayah permukiman di ibu kota Suriah, Damaskus. Lima orang tewas dan belasan lainnya terluka akibat serangan tersebut. Beberapa orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Kantor berita Pemerintah Suriah SANA, mengutip keterangan dari militer, menyebut, ledakan keras terdengar di ibu kota lewat tengah malam saat mayoritas warga tengah terlelap.
Ledakan keras berasal dari sejumlah bangunan tempat tinggal di kawasan Kafr Sousa, di jantung Damaskus, sasaran serangan militer Israel.
”Serangan itu menyebabkan kerusakan beberapa rumah warga sipil dan kerusakan material di sejumlah lingkungan di Damaskus dan sekitarnya,” kata militer Suriah dalam sebuah pernyataan resminya.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Belum jelas apakah serangan itu ditujukan kepada individu tertentu. Namun, kawasan Kafr Mousa yang menjadi target serangan adalah kawasan yang dikenal dengan tingkat pengamanan yang tinggi.
Kawasan yang dekat dengan alun-alun Umayyah itu dikenal sebagai wilayah tempat tinggal pejabat keamanan senior dan markas intelejen.
Kementerian Pertahanan Suriah menyebut, arah serangan roket Israel berasal dari wilayah Dataran Tinggi Golan sekitar pukul 00.22 waktu setempat. Rekaman video yang diunggah oleh media pemerintah memperlihatkan sebuah bangunan tempat tinggal 10 lantai rusak parah, terutama struktur lantai bawahnya, akibat serangan itu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lembaga pemantau yang berbasis di Inggris, menyebut, serangan roket Israel diarahkan pada lokasi-lokasi yang memiliki keterkaitan dengan kelompok Hezbollah yang didukung Iran.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Menurut beberapa warga setempat, di wilayah ini juga terdapat beberapa lembaga yang berkaitan dengan Teheran, termasuk sebuah pusat kebudayaan Iran.
Dikutip dari laman media Israel, Times of Israel, serangan dini hari itu tidak terbatas pada bangunan tempat tinggal warga. Jet-jet tempur Israel dilaporkan menyerang situs militer di dekat Bandara Internasional Damaskus, serta dua kota di selatan ibu kota, yaitu Sitt Zaynab dan Al-Kiswah.
Tidak ada pernyataan segera dari pemerintah maupun militer Israel tentang serangan itu. Serangan tersebut adalah yang pertama sejak gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari.
Namun, secara diam-diam, militer Israel (IDF) telah ratusan kali melancarkan serangan ke Suriah, menargetkan lokasi atau instalasi-instalasi yang memiliki kaitan dengan Iran atau proksinya, kelompok Hezbollah.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
Times of Israel menyebut serangan itu dilakukan karena militer Israel khawatir Teheran terus memasok persenjataan bagi Hezbollah, yang bisa digunakan untuk menyerang Israel.
Masih mengutip laporan yang sama, seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya menyebut, militer Israel memiliki informasi yang menunjukkan Iran akan mengambil keuntungan dari situasi tragis di Suriah dengan mengirimkan senjata ke Hezbollah dan kelompok lain yang didukung Iran di Suriah.
Menurut sumber intelijen Barat, Iran telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Mereka diketahui memiliki pengaruh di sebagian besar wilayah yang dikuasai oleh militer negara pimpinan Presiden Bashar Al-Assad. (R/R4/R1)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant