Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Syuhada PIJ: Syahid di Jalur Perlawanan Sampai Palestina Dibebaskan

Rudi Hendrik - Sabtu, 27 Mei 2023 - 15:28 WIB

Sabtu, 27 Mei 2023 - 15:28 WIB

18 Views

Keluarga syuhada Palestina. (Gambar: Al Mayadeen)

Gaza, MINA – Keluarga para pemimpin Brigade Al-Quds yang syahid menegaskan kembali bahwa mereka akan melanjutkan jalan perlawanan sampai kemenangan tercapai dan Palestina dibebaskan.

Sejumlah pemimpin Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok pejuang Jihad Islam Palestina (PIJ) menjadi syuhada dalam agresi baru-baru ini di Jalur Gaza.

Keluarga mereka berbicara kepada Al Mayadeen Online Sabtu 27/5, tentang warisan perlawanan yang ditanamkan para syuhada dalam semangat, perlawanan, dan rakyat Palestina.

Mereka mengatakan, kehilangan para pemimpin sebagai syuhada akan meningkatkan “keuletan, pembangkangan, dan tekad perlawanan untuk menyerang balik musuh.”

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Ramez al-Halabi, seorang teman pemimpin syahid di Brigade al-Quds, Tareq Ezzedine, menegaskan dalam wawancaranya dengan Al Mayadeen Online bahwa pemimpin tersebut mampu berkontribusi dalam membentuk perlawanan di Tepi Barat, khususnya dengan mendirikan batalion Jenin dan berbagai cabangnya.

Dia menunjukkan bahwa syuhada Tareq Ezedine memiliki “jiwa manusia yang transparan dan berbelas kasih terhadap rakyat dan keluarganya.”

“Kualitas manusiawi yang mendorongnya untuk berjuang demi rakyat,” kata al-Halabi.

Mohammad Ghannam, putra syuhada Brigade Al-Quds, Jihad Ghannam, mengatakan bahwa ayahnya menjadi target beberapa upaya pembunuhan saat melawan pendudukan Israel.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Mohammad Ghannam mengatakan, sebagai hasil dari beberapa percobaan, ayahnya pernah kehilangan kakinya, lalu salah satu lengannya, dan dalam percobaan lainnya, dia kehilangan pendengaran di salah satu telinganya.

“Jihad Ghannam sangat menginginkan kesyahidan,” kata putranya.

Dia menegaskan bahwa keluarganya puas dengan perlawanan dan keberanian ayahnya dalam berperang.

Mohammad Ghannam menekankan bahwa perlawanan tidak terpengaruh secara negatif oleh gugurnya pemimpin dalam pertempuran, bahkan menganggapnya sebagai “hak istimewa”.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Sementara itu ibu dari anggota syahid Dewan Militer PIJ dan komandan pasukan rudal di Brigade Al-Quds, Ali Ghali, mengungkapkan rasa bangganya bahwa para pemimpin syuhada mendapatkan syahid yang mereka dambakan.

Putrinya, Yasmin Ghali, menganggap kesyahidan ayahnya, bersama dengan banyak pemimpin tidak melemahkan perlawanan, juga tidak menghentikan jalannya.

Yasmin menekankan bahwa mereka akan digantikan oleh ratusan orang yang akan mempertahankan Tanah Air dan kesucian.

Pasukan pendudukan Israel (IOF) melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada tanggal 9 Mei, di mana 33 syuhada gugur (termasuk 6 anak-anak dan 3 wanita), dan 190 terluka, sebagai akibat dari serangan yang menargetkan rumah sipil dan situs perlawanan di berbagai daerah di Jalur Gaza. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Mantan Direktur Shin Bet Israel Ami Ayalon (foto: Getty images)
Palestina
Pejuang Perlawanan Palestina di Tepi Barat (foto: Quds Press)
Palestina
Kolom
Palestina
Palestina