Jakarta, MINA – Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Richard Nainggolan mengingatkan bahwa daya rusak akibat penyalahgunaan norkoba sangat parah.
Demikian disampaikannya pada Seminar Internasional bertajuk ‘Peran Akademisi dalam Menciptakan Kampus Bersih Narkoba (Bersinar) dan Pemahaman Produk Halal melalui Ketahanan Keluarga Wujud Ketahanan Nasional’ di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (7/7).
Kegiatan tersebut digelar Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Indonesia, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), dan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
“Narkoba telah menghancurkan kesehatan, membunuh hampir satu juta orang pada 2018. Daya rusaknya lebih serius dibanding kejahatan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Hari Ini Udara Jakarta Tidak Sehat, Indeks Tembus 156
Richad menyebut, korban penyalahgunaan narkoba tidak bisa 100 persen sembuh. Bahkan, pelaku juga bisa menjadi korban dari bahayanya narkoba.
Karenanya, pencegahan, peradilan yang efektif, pemantauan dan pengawasan peredaran narkotika harus terus digalakkan. “Melihat permasalahan di Indonesia, Presiden Jokowi sampai menyebut kejahatan luar biasa,” ujarnya.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-20 BNN, kata dia, Presiden Jokowi memberikan arahan untuk terus bekerja keras memberantas narkoba di seluruh Indonesia.
“Tidak ada satu wilayah di Indonesia yang terbebas narkoba. Sudah menyebar dan masuk ke desa-desa, menyasar anak-anak, remaja, dosen, artis dan ada pejabat negara yang terkontaminasi,” imbuhnya.
Baca Juga: BMKG: Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Siang hingga Sore Hari Ini
Salah satu yang daya tarik dari para pelaku narkoba di Indonesia, karena penduduknya yang sangat besar, juga karena 80 persen wilayah Indonesia yang merupakan perairan.
“Indonesia menjadi potensi pasar yang besar. Kondisi geografis 80 persen Indonesia lautan menjadu pintu masuk narkotika secara ilegal,” imbuhnya.
Selain itu, media sosial juga menjadi sarana penjualan narkotika, sehingga korban dari penyalahgunaan narkoba bisa terus meningkat. “Setiap hari ada yang meninggal akibat narkoba,” katanya. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Ribuan Warga Menderita ISPA dan Malaria