Jakarta, MINA – Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal Aa Gym mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing informasi yang simpang-siur dalam kasus penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI).
“Mari sungguh-sungguh kita menahan diri dari tindakan kekerasan kepada siapa pun dengan cara apa pun karena kekerasan pasti menimbulkan masalah baru,” kata Aa Gym melalui video di sejumlah media sosialnya, Selasa (8/12).
Ia juga menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi atau penjelasan yang salah karena hal itu termasuk kebohongan yang dapat menyesatkan masyarakat.
Mengenai peristiwa penembakan itu, Aa Gym juga berharap akan ada lembaga independen yang dapat dipercaya masyarakat untuk dapat mengungkap segala hal dengan jelas dan transparan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Menurutnya, hal itulah yang dibutuhkan masyarakat sehingga masyarakat dapat bertindak dengan tepat.
“Terakhir, mari kita perbanyak doa karena yakin Allah menyaksikan segala-galanya dan Allah lah yang maha tahu yang sesungguhnya,” ujar Aa Gym.
Polisi dan FPI punya versi masing-masing soal penembakan enam orang FPI itu. Menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, kejadian bermula saat polisi menerima informasi akan adanya kerumunan di kantornya terkait pemeriksaan Habib Rizieq Syihab pada Senin (7/12). Polisi melakukan pemeriksaan dan membuntuti salah satu kendaraan pengikut Rizieq Shihab.
Saat membuntuti, kata Fadil, kendaraan polisi dipepet dan diserang sepuluh anggota FPI dengan senjata api dan senjata tajam. Karena alasan membela diri, polisi melepaskan tembakan hingga menewaskan enam anggota FPI. Peristiwa penembakan berlangsung di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50 pada sekitar pukul 00.30.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Sedangkan menurut Sekretaris Umum FPI, Munarman, peristiwa bermula saat orang tidak dikenal menguntit rombongan mobil Rizieq Shihab di dekat pintu Tol Karawang Timur. Laskar FPI yang mengawal Rizieq berupaya melindungi mobil pimpinannya agar tiba di tujuan dengan selamat. Namun, satu mobil berisi enam laskar menghilang. Dia menuding polisi menggiring keenam laskar itu ke tempat tertentu, lalu dibantai. (L/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia