Jakarta, 16 Sya’ban 1437/23 Mei 2016 (MINA) – Redaktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Aat Surya Safaat mengatakan akan berkomitmen untuk menggemakan ke seluruh dunia Konferensi Internasional Media Islam (ICIM) dengan mengangkat isu pembebasan Al-Aqsha dan Palestina.
“Keberadaan media penting dalam membentuk opini dunia. Mari kita gemakan konferensi ini mulai hari ini,” katanya dalam konferensi pers ICIM di Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) Jl. Kramat Lontar J-157 Senen, Jakarta Pusat, Senin (23/5).
Menurutnya, pembentukan opini dunia itu sangat penting, terutama bagi perjuangan dunia Islam. “Umat Islam memang banyak jumlahnya, tapi masih lemah dari sisi media,” ujarnya.
Untuk itu, ia menyebut adanya Konferensi ICIM di Jakarta, akan terus menggema baik secara nasional, regional dan internasional.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
“Dan ini menjadi nilai ibadah bagi kita insan media dalam ikut serta mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan Al-Aqsha,” imbuhnya.
Aat yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro ANTARA di New York juga mengatakan, ada dua hadiah terbesar bangsa Indonesia yang paling mereka rasakan sekarang bagi perjuangan bangsa Palestina, yaitu adanya Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dan adanya Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang secara khusus memang menyuarakan Palestina.
Untuk itu, ia yang juga menjadi Humas Konferensi Internasional Pembebasan Palestina dan Al-Quds di Bandung tahun 2012 lalu, berharap agar publik tetap perhatian mendukung perjuangan Palestina, tidak terganggu oleh isu Arab Spring.
Sementara itu Pemimpn Redaksi MINA, Ismet Rauf, mengatakan bahwa media kini menjadi alat perang yang efektif dalam perjuangan, terutama dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Media adalah alat perang era kini, bukan lagi sekedar sumber informasi, pendidikan dan hiburan,” ujarnya.
Menurutnya, adanya salah persepsi soal Palestina, brainwharsing Yahudi, karena media-media mereka kuasai. “Menjadi penting konferensi ICIM ini yang mengangkat peran Media Islam, mengingat media merupakan aktir aktif dan menjadi second diplomacy bagi perjuangan Palestina”, katanya.
Konferensi ICIM terselenggara atas kerjasama Kantor Berita Islam MINA, LKBN ANTARA dan Harian Republika, bersama Radio Rasil dan MER-C, mengangkat tema “Menyatukan Langkah Perjuangan Media Islam untuk Pembelaan Kaum Muslimin serta Kemerdekaan Palestina dan Pembebasan Masjidil Aqsha”, pada Rabu-Kamis, 25-26 Mei 2016, di Gedung Wisma Antara, Jakarta Pusat.
Panitia juga menjadwalkan beberapa pembicara dari berbagai negara, di antaranya Ahmad Ashaaf (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA), Dr Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor, Inggris), Dr Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation, AS), Syaikh Ahmad Shoyyan (Pemred Majalah Al-Bayan, Arab Saudi) dan lainnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.
Panitia Konferensi ICIM telah mengundang pemimpin redaksi (pemred) kantor berita dan organisasi media dari 50 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan non OKI.
Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/hna/mar/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka