Jakarta, MINA – Koalisi Solidaritas Media untuk Gaza menggelar diskusi dan konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/8), yang mengecam keras meningkatnya jumlah jurnalis yang tewas dalam agresi Israel di Gaza—jumlahnya kini melampaui korban jurnalis dalam Perang Dunia II.
Wartawan senior Aat Surya Safaat menegaskan, pembunuhan terhadap jurnalis adalah bentuk kejahatan serius terhadap kebebasan pers.
“Angka lebih dari 304 jurnalis yang tewas di Gaza bukan sekadar statistik, tapi simbol kegagalan dunia dalam melindungi kebebasan pers. Kita tak boleh tinggal diam,” ujarnya.
Pernyataan itu merujuk pada data dari berbagai sumber internasional, yang menyebut jumlah korban jurnalis di Gaza telah jauh melebihi catatan korban pada masa Perang Dunia II, yang tercatat hanya sekitar 69 orang. Bahkan, menurut Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), tingkat kematian jurnalis di Gaza melebihi 10 persen—angka tertinggi dibandingkan profesi lainnya di wilayah tersebut.
Salah satu kasus terbaru adalah pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif, yang gugur pada 10 Agustus 2025 bersama lima rekannya saat meliput di lapangan. Mereka menjadi target serangan udara Israel, yang juga menewaskan dua warga sipil termasuk anak keponakan al-Sharif.
Baca Juga: 15.000 Peserta Akan Ikuti Jambore Pramuka Muslim Dunia di Buperta Cibubur
Aat Surya Safaat menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga HAM internasional, dan komunitas jurnalis dunia untuk mendesak Israel menghentikan serangan terhadap pekerja media serta melakukan investigasi independen terhadap kejahatan perang tersebut.
“Ketika wartawan menjadi korban, kita kehilangan bukan hanya nyawa, tetapi juga hak masyarakat global untuk tahu. Ini panggilan untuk bertindak,” tegasnya.
Solidaritas Media untuk Gaza juga mengajak seluruh insan pers di Indonesia memperluas pemberitaan tentang kondisi Gaza dan membela hak publik untuk memperoleh informasi yang benar.
“Gaza adalah ujian kemanusiaan kita. Diam berarti membiarkan kebenaran dibungkam,” kata Aat menutup pernyataannya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tokoh MUI dan Aktivis Palestina Serukan Perjuangan Bela Gaza dan Kebebasan Pers