Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjadikan sekutu kuncinya, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, sebagai tangan kanannya dan kemungkinan ‘calon penerus”, pada Kamis (26/5).
Keputusan yang dilaporkan oleh kantor berita Otoritas Palestina (PA) Wafa itu, berarti Menteri Urusan Sipil Al-Sheikh (61) sekarang menjadi pejabat Palestina paling senior kedua, The New Arab melaporkan.
Tidak ada pemungutan suara menjelang langkah itu. Baik komite pusat partai Fatah pimpinan Abbas yang berusia 87 tahun maupun komite eksekutif PLO tidak dimintai masukannya, kata harian Israel Haaretz.
Al-Sheikh yang mengawasi kerja sama dengan Israel mengenai masalah sipil, menggantikan Saeb Erekat yang meninggal karena virus corona pada akhir 2020.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Langkah itu digambarkan sebagai “oportunistik” oleh seorang tokoh Fatah, yang mengatakan, itu menunjukkan keretakan antara mereka yang berada di puncak dan rakyat Palestina biasa, kata Haaretz.
Orang lain di Otoritas Palestina mengindikasikan keputusan itu bahwa sekarang mungkin berarti Al-Sheikh adalah orang yang paling mungkin untuk mengambil jubah pemimpin setelah Abbas, mengakhiri sementara perjuangan untuk jabatan puncak.
“Dalam skenario di mana Abu Mazen [Abbas] tidak dapat berfungsi, ketua Dewan Nasional Palestina akan menjadi penjabat presiden,” kata salah seorang sumber Otoritas Palestina. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)