Ramallah, MINA – Kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyatakan, tengah mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan pemerintah baru Amerika Serikat dipimpin Presiden Joe Biden yang akan dilantik tanggal 20 Januari mendatang.
Ditegaskannya, upaya terus dilakukan untuk menggalang dukungan internasional guna mencapai solusi menyeluruh dan adil bagi Palestina. Palinfo melaporkan Sabtu, (2/1).
Hal itu disampaikan Abbas di televisi Palestina, saat memperingati hari jadi ke 56, gerakan pembebasan nasional Palestina, Fatah, yang sekarang dipimpin Abbas. Pendiri dan pimpinan pertama gerakan ini adalah Yasser Arafat.
“Kami tengah mempelajari kemungkinan bekerjasama dengan pemerintah baru Amerika, dengan landasan kepercayaan yang kuat antara kedua pihak, untuk menguatkan hubungan diplomatik, dan merealisir perdamaian dan keamanan bagi semua,” tambahnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menurutnya, pihaknya terus berupaya melakukan kordinasi dengan segenap Negara Arab dan Islam, serta Negara sahabat, untuk menggalang dukungan internasioal, guna menghadirkan solusi menyeluruh dan adil bagi persoalan Palestina, dengan landasan solusi dua Negara, agar Negara-negara di kawasan hidup dalam perdamaian.
Ia menegaskan kembali, perdamaian yang adil dan menyeluruh, yang bersandar kepada legalitas internasional dan inisiatif perdamaian Arab.
Inisiatif Perdamaian Arab ditetapkan Liga Arab dalam KTT di Beirut tahun 2002 silam.
Selain itu, seruannya beberapa waktu lalu untuk menggelar konferensi perdamaian internasional pada awal 2021, dengan sponsor kwartet internasional, sebagai pihak yang berwenang untuk mengawasi perundingan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Tim Kwartet Internasional terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB dengan agenda utama menghilangkan hambatan-hambatan yang mengganggu proses perdamaian. (T/SH/
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka