Baghdad, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Irak Adil Abdul Mahdi pada Ahad (3/3), sebagai bagian dari kunjungan resminya ke Ibukota Irak, Baghdad.
Pertemuan antarkedua pihak itu membahas perkembangan di Palestina dan pelanggaran yang dilakukan Israel di Al-Quds (Yerusalem), demikian Anadolu melaporkan, Senin (4/3).
“Irak memiliki posisi regional yang kuat yang dapat membantu memenuhi tuntutan rakyat Palestina,” kata Mahdi selama pertemuan.
“Dengan mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel, AS menunjukkan bahwa ia tidak netral,” ujar Abbas.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sebelum pertemuan itu, Abbas juga sempat bertemu dengan Ketua Parlemen Irak Mohammed Al-Halbusi di Ibukota Yordania, Amman, dalam konferensi yang bertajuk ‘Yerusalem adalah Ibukota Abadi Palestina’.
Abbas juga diperkirakan akan bertemu dengan rekan sejawatnya dari Irak, Barham Salih, di Baghdad.
Pada 2018, Trump memicu protes internasional dengan mengumumkan rencana untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem dan mengakui kota itu sebagai Ibu kota Israel.
Sejak tindakan kontroversial itu, kepemimpinan Palestina di Ramallah telah menolak peran mediasi AS dalam proses perdamaian Timur Tengah yang hampir mati.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Hukum internasional tetap memandang Yerusalem Timur, bersama dengan seluruh Tepi Barat, sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (T/R03/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia