Bethlehem, 15 Shafar 1438/15 November 2016 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov di ibukota Ashgabat, menjelaskan kondisi sulit yang diderita warga Palestina disebabkan oleh pendudukan Israel, demikian laporan Kantor Berita Palestina Wafa.
Abbas mengatakan bahwa Otoritas Pendudukan Israel telah membatasi kegiatan rakyat Palestina melalui kegiatan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, termasuk di Al-Quds Timur Ibukota negara Palestina, demikian Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (15/11).
“Negara Israel tidak memiliki hak untuk mengubah karakteristik atau identitas Yerusalem, juga tidak memiliki hak untuk menyerang Muslim dan tempat-tempat suci di kota itu,” kata Abbas.
Abbas menegaskan kembali kesiapannya untuk berdamai sesuai dengan resolusi internasional yang sah dan Inisiatif Perdamaian Arab sehingga negara Palestina merdeka dengan menjadikan Al-Quds Timur dapat hidup dengan Israel secara damai dan aman sebagai tetangga yang baik.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Presiden Palestina juga mengingatkan kembali dukungan konferensi perdamaian internasional bahwa Perancis telah berusaha untuk mengatur. Ia juga menyambut baik usulan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengatur pertemuan tiga negara di Moskow. (T/M013/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat