
Mahmoud Abbas
. (Foto: AFP)" width="300" height="187" /> Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: AFP)Ramallah, 3 Muharram 1436/27 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) campur tangan menghentikan tindakan berbahaya Israel yang berniat membagi dua kompleks Al-Quds, Yerusalem Timur.
Pada Ahad (27/10) di Ramallah, Abbas memperingatkan bahaya kebijakan Israel yang akan mengarah pada “ledakan luas” yang tidak bisa dikendalikan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Abbas menuding Israel bertanggung jawab atas apa yang ia sebut “eskalasi berbahaya”.
Dia meminta pemerintah AS segera campur tangan untuk menghentikan eskalasi Israel di Yerusalem Timur, terutama untuk menghentikan pelanggaran pemukim ekstrimis Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Knesset (parlemen) Israel berencana melakukan voting bulan depan pada Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk melegalkan pembagian Masjid Al-Aqsha. RUU ini juga akan mengizinkan orang Yahudi berdoa di dalam masjid. (T/P001/R11).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aa.com.tr/en/news/410756–abbas-warns-against-israeli-measures-in-al-aqsa
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan