Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak otoritas pendudukan Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel di tengah ancaman pandemi virus corona baru (COVID-19).
Hal itu disampaikan Abbas dalam pidatonya terkait wabah virus corona baru (COVID-19), yang disiarkan TV resmi Palestina di Ramallah, Jumat (3/4). Demikian WAFA memberitakan.
Abbas juga meminta Israel bertanggung jawab atas keselamatan para tahanan politik Palestina di penjara-penjara, karena ribuan kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di Israel.
Selain itu Abbas mengatakan, telah memerintahkan perpanjangan keadaan darurat di Palestina selama 30 hari ke depan, untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat dan mencapai keamanan serta stabilitas di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kami berusaha untuk menekan pandemi COVID-19 yang fatal, dan kami mengandalkan kesadaran dan komitmen rakyat kami terhadap instruksi spesifik pemerintah,” katanya.
Ia juga meminta Israel memastikan populasi Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki Israel untuk memastikan keselamatan mereka.
Ia mengatakan, otoritas Palestina akan selalu tetap di pihak mereka dengan segala cara yang mungkin.
Presiden meminta para pekerja Palestina di Israel yang kembali ke rumah mereka di Tepi Barat untuk menjalani tes kesehatan yang diperlukan dan melakukan karantina mandiri
sebagaimana diminta oleh Departemen Kesehatan dan pihak berwenang lainnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Kami bekerja keras dengan otoritas terkait untuk mengoordinasikan kembalinya pekerja dan membuat semua prosedur logistik dan medis yang diperlukan untuk keselamatan mereka,” kata Abbas.
Ia juga mengimbau warga Palestina di diaspora (luar negeri) untuk mematuhi instruksi kesehatan dari otoritas kesehatan setempat.
“Orang-orang kami di mana-mana, saya sepenuhnya menyadari kesulitan dan beban yang kami hadapi, tetapi menjaga hidup Anda dan kehidupan anak-anak Anda dan keluarga Anda membutuhkan tanggung jawab dan pengorbanan semua orang. Ini adalah keinginan kami yang paling penting,” ujarnya.
“Saya yakin, insya Allah bahwa dengan kehendak dan upaya bersama kita, kita akan mengatasi cobaan ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Update perkembangan COVID-19 di Palestina pada Jumat (3/4), dilaporkan terdapat 193 kasus, sementara otoritas pendudukan Israel terdapat 7.428 kasus.(T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon