Gaza, 14 Muharam 1436/7 November 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan pengakuan negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina beberapa waktu lalu menunjukkan dunia sudah mulai mengetahui siapa yang benar dari konflik dengan Israel selama ini.
“Buktinya adalah ketika kami mendatangi PBB dan mendapatkan 138 suara (dukungan), hal ini jelas bahwa dunia internasional bersama kami dalam segala forum, dunia setuju bahwa kami berada di pihak yang benar, dan kenyataannya adalah Israel tidak menginginkan perdamaian,” katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional Palestina sebagaimana dilaporkan koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Jum’at.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, mengumumkan pada akhir bulan lalu pemerintahnya telah mengakui negara Palestina secara resmi, disusul pengumuman tidak resmi parlemen Inggris yang menyatakan hal yang sama.
“Pengakuan Swedia terhadap negara Palestina sangatlah penting, dan ada beberapa negara yang akan menyusul Swedia. Negara negara tersebut sudah tidak tahan melihat rakyat Palestina seperti ini (dalam penjajahan),” tegasnya ketika diwawancara dalam peringatan 10 tahun kematian presiden Palestina sebelumnya Yasir Arafat.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia mempertanyakan ambiguitas yang tengah terjadi di Palestina, di mana rakyat yang maju dalam peradaban dan pendidikan menjadi satu-satunya negara yang masih dijajah.
“Sangat tidak masuk akal bagaimanapun sebuah bangsa yang tingkat buta huruf nya 0 persen dan memiliki 53 universitas serta telah menelurkan berbagai prestasi global saat ini masih berada di bawah penjajahan dan tidak memiliki sebuah negara resmi?” tambahnya.(L/K02/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza