Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRESIDEN PALESTINA: DUNIA TAHU KAMI DI PIHAK YANG BENAR

Rudi Hendrik - Jumat, 7 November 2014 - 22:00 WIB

Jumat, 7 November 2014 - 22:00 WIB

775 Views

MAHMOUD ABBAS
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: AFP)
Presiden <a href=

Palestina Mahmoud Abbas (Foto: AFP)" width="300" height="187" /> Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto: AFP)

Gaza, 14 Muharam 1436/7 November 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmud Abbas  mengatakan pengakuan negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina beberapa waktu lalu menunjukkan dunia  sudah mulai mengetahui  siapa yang benar dari konflik dengan Israel selama ini.

“Buktinya adalah ketika kami mendatangi PBB dan mendapatkan 138 suara (dukungan), hal ini jelas bahwa dunia internasional bersama kami dalam segala forum, dunia setuju bahwa kami berada di pihak yang benar, dan kenyataannya adalah Israel tidak menginginkan perdamaian,” katanya dalam sebuah wawancara  dengan televisi nasional Palestina sebagaimana dilaporkan koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Jum’at.

Sebelumnya  Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, mengumumkan pada akhir bulan lalu pemerintahnya telah mengakui negara Palestina secara resmi, disusul pengumuman tidak resmi parlemen Inggris yang menyatakan hal yang sama.

“Pengakuan Swedia terhadap negara Palestina sangatlah penting, dan ada beberapa negara yang akan menyusul Swedia. Negara negara tersebut sudah tidak tahan melihat rakyat Palestina seperti ini (dalam penjajahan),” tegasnya  ketika diwawancara dalam peringatan 10 tahun kematian presiden Palestina sebelumnya Yasir Arafat.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Dia mempertanyakan ambiguitas  yang tengah  terjadi di Palestina, di mana  rakyat yang maju dalam peradaban dan pendidikan  menjadi satu-satunya negara yang masih dijajah.

“Sangat tidak masuk akal bagaimanapun  sebuah bangsa yang tingkat buta huruf nya 0 persen dan memiliki 53 universitas  serta telah menelurkan berbagai prestasi  global saat ini masih berada di bawah penjajahan dan tidak memiliki sebuah negara resmi?”  tambahnya.(L/K02/R04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Rekomendasi untuk Anda