Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan, hak-hak nasional Palestina tidak diperdagangkan untuk mendapatkan uang.
“Hak-hak nasional Palestina bukanlah real estate yang diperdagangkan untuk mendapatkan uang,” kata Abbas dalam konferensi pers bersama rekannya dari Chili Sebastian Piñera di Ramallah, Kamis (27/6), demikian dilansir WAFA.
Abbas membantah konferensi ‘Perdamaian untuk Kemakmuran’ yang disponsori AS baru-baru ini di Manama, Bahrain.
“Setiap program atau proyek ekonomi harus didahului dengan mencapai solusi politik yang akan menjamin kebebasan, martabat, kemandirian dan keadilan bagi rakyat Palestina, karena itu dapat membawa stabilitas dan keamanan bagi semua orang,” jelasnya.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Itulah sebabnya Palestina tidak menghadiri lokakarya yang dipimpin AS yang diadakan dua hari lalu di Manama,” kata Abbas.
Dia menegaskan, keputusan pemerintah AS menghapus masalah Yerusalem, permukiman, pengungsi dan keamanan dari meja perundingan, ditambah dengan tindakan hukuman terhadap rakyat Palestina telah membuktikan bahwa AS tidak lagi memenuhi syarat untuk mensponsori proses perdamaian.
Keputusan-keputusan ini, lanjutnya, telah menguatkan pemerintah pendudukan Israel yang menganggap Yerusalem sebagai ‘ibu kota bersatu’ Israel, mencaplok Dataran Tinggi Golan Suriah dan mengancam untuk mencaplok Area C, yang menyumbang 60 persen Tepi Barat, dalam upaya untuk memaksakan kehendak mereka dengan paksa.
“Saya mengatakan bahwa semua ini telah ditolak oleh seluruh dunia, karena hal itu merupakan pelanggaran hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional,” ujarnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Abbas menekankan komitmennya untuk menciptakan perdamaian sesuai dengan kerangka acuan internasional, perjanjian yang ditandatangani dengan Israel dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Ia menyatakan keinginannya untuk berurusan dengan mekanisme multilateral yang mensponsori pembicaraan Palestina-Israel di masa depan, melanjutkan pembangunan negara Palestina, meningkatkan dan memberdayakan ekonomi Palestina, yang hal itu memungkinkan Chili dapat memainkan peran kunci dalam mekanisme ini.
Abbas juga menyatakan keyakinannya terhadap kunjungan Piñera yang akan memiliki dampak positif dalam hal memperkuat kerja sama diplomatik dan ekonomi bilateral, membuka jalan bagi investasi serta perdagangan, terutama bagi beberapa pengusaha Chili yang mempertahankan hubungan dekat dengan Palestina. (T/Ais/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel