Laut Mati, Yordania, 1 Rajab 1438/29 Maret 2017 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Rabu (29/3), jika Israel menginginkan perdamaian dan keamanan, maka harus mengakhiri pendudukannya di tanah Palestina.
Dalam pidatonya pada KTT Arab ke-28 di area Laut Mati, Yordania. Abbas juga mengatakan, bila Israel mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina, masyarakat di kawasan akan hidup dalam damai.
“Jika Israel ingin menjadi mitra bagi perdamaian di kawasan ini dan hidup dalam (menjamin) keamanan bersama tetangganya, Israel harus meninggalkan gagasan mencaplok wilayah Palestina, harus mengakhiri pendudukannya dan menghentikan pencekalan rakyat Palestina pada hak-hak mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan di tanah mereka sendiri,” kata Abbas.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Menurutnya, tindakan Israel seperti itu akan memenangkan rasa hormat dari negara-negara tetangganya dan rakyat akan menuai keuntungan dari perdamaian, seperti yang datang pada Inisiatif Perdamaian Arab, demikian laporan Kantor Berita Palestina WAFA.
Dia memperingatkan Israel terhadap menghadirkan konflik dari satu politik untuk agama, yang bisa memiliki konsekuensi yang mengerikan di seluruh wilayah.
“Kami sedang bekerja untuk mengakhiri pendudukan (Israel) dan mencapai tujuan dari rakyat kami mewujudkan kebebasan dan kemerdekaan melalui cara-cara politik dan diplomatik,” katanya.
Solusi dua negara yang akan mengarah pada pembentukan negara Palestina di perbatasan tahun 1967 adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian, lanjut Abbas, menekankan bahwa Inisiatif Perdamaian Arab yang diadopsi pada KTT Arab 2002 di Beirut, harus dilaksanakan tanpa perubahan apapun.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Dia mendesak para pemimpin Arab untuk terus mendukung rakyat Palestina baik secara politik dan finansial untuk membantu mereka tetap teguh di tanah air mereka. Abbas berterima kasih kepada mereka yang telah terus melakukannya.
Dia juga mendesak dukungan untuk Kota Al-Quds untuk membantu mengatasi skema Israel dalam mengubah karakter Arab dan Muslim serta membantu penduduk Arab Palestina untuk tetap teguh berjuang di kota mereka.
Dia meminta para pemimpin Arab untuk membantu menjadikan 2017 tahun untuk menempatkan isu Palestina di jalan menuju mengakhiri pendudukan Israel dan memenangkan lebih banyak pengakuan Palestina.
“Terutama dari pemerintah yang mendukung solusi dua negara, karena pengakuan mereka akan melestarikan dan menjaga pilihan ini sebelum terlambat,” ujarnya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Abbas juga mendesak para pemimpin Arab untuk menekan Inggris melawan perayaan menandai 100 tahun Deklarasi Balfour, ketika kemudian Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menjanjikan warga Eropa Yahudi sebuah tanah air di Palestina dengan total mengabaikan para penduduk Arab Palestina pribumi.
“Alih-alih merayakan Deklarasi Balfour. Inggris harus membatalkan semua perayaan pada kesempatan ini dan meminta maaf kepada rakyat Palestina atas ketidakadilan bersejarah ini yang dilakukan terhadap mereka, dan juga mengakui Negara Palestina,” katanya.
Ia juga mendesak pemerintah Arab untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi mereka dan hubungan dengan negara-negara Arab dan Afrika. (T/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian