Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Ahad (23/6) mengatakan, Palestina tidak akan menjadi “budak” dari tim perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam komentarnya di Ramallah kepada wartawan, ia yakin konferensi perdamaian prakarsa AS pekan ini di Bahrain akan gagal.
“Kami yakin bahwa lokakarya di Manama tidak akan berhasil,” kata Abbas. Ia telah memboikot konferensi yang berfokus pada ekonomi Palestina, demikian Times of Israel melaporkan.
Pemerintah AS pada Sabtu (22/6) meluncurkan bagian ekonomi dari rencana perdamaian yang akan dihadirkan di Bahrain pada hari Selasa dan Rabu (25-26/6), bertujuan meningkatkan lebih dari 50 miliar dolar AS untuk Palestina dan menciptakan satu juta pekerjaan dalam satu dekade.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pemerintah Abbas telah menolak proposal tersebut dengan mengatakan, perselisihan dengan Israel bersifat politis. Ia menuduh AS berusaha membeli dukungan Palestina.
“Kami tidak akan menjadi budak atau pelayan bagi (Jason) Greenblatt, (Jared) Kushner dan (David) Friedman,” kata Abbas, merujuk pada tim negosiasi Presiden AS Donald Trump.
“Kami membutuhkan ekonomi (dukungan), uang dan bantuan, tetapi sebelum semuanya ada solusi politik,” katanya.
Abbas telah memutuskan hubungan dengan pemerintah AS pada Desember 2017, setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (T/RI-1/R06)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)