Ramallah, Palestina, 16 Rabi’ul Awwal 1438/15 Januari 2017 (MINA) – Menyikapi konferensi di Paris, Perancis, pada Ahad (15/1), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pertemuan itu mungkin akan menjadi kesempatan terakhir untuk menerapkan solusi dua negara : Palestina dan Israel.
Sekitar 72 negara dunia akan bertemu di Paris yang dijadwalkan akan menegaskan kembali dukungannya terhadap “solusi dua negara”, yang nantinya negara Palestina dan Israel akan hidup bertetangga dalam damai dan keamanan.
“(Pertemuan Paris) mungkin menjadi kesempatan terakhir untuk menerapkan solusi dua negara,” kata Abbas memperingatkan. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Konferensi Paris ini diinisiasi oleh Perancis.
Dalam pidatonya kepada para diplomat hari Kamis (12/1), Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, konferensi ini bertujuan untuk memastikan dukungan dari masyarakat internasional untuk solusi dua negara sebagai acuan dalam negosiasi langsung di masa depan.
Dijadwalkan, Palestina dan Israel tidak akan mengambil bagian dalam pertemuan utama. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diundang untuk datang ke Perancis setelah ada kesimpulan dari konferensi tersebut.
Netanyahu telah menolak undangan tersebut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara sumber pejabat Palestina mengatakan, Abbas akan bertemu Hollande hari Senin (16/1) untuk diberikan informasi/P1 proses itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza