Aljir, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Aljazair pada Ahad (5/12) malam untuk kunjungan tiga hari atas undangan mitranya dari Aljazair Abdelmadjid Tebboune, media pemerintah melaporkan.
Kedua presiden akan membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, selain perkembangan di Palestina, dan akan membahas persiapan KTT Liga Arab yang akan diselenggarakan Aljazair pada akhir Maret 2022.
Dikutip dari Asharq Al Awsat pada Senin (6/12), Presiden Abbas dan Presiden Tebboune juga bertemu untuk membahas cara mencegah Israel bergabung dengan Uni Afrika.
Dia akan memastikan perjuangan Palestina menjadi agenda utama KTT. Pembicaraan lainnya akan memberikan Israel status pengamat di Uni Afrika (AU), namun Aljazair memimpin gerakan protes di dalam AU untuk mencegah aksesnya.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Abbas kemudian akan mengunjungi Tunisia sebagai tanggapan atas undangan Presiden Kais Saied untuk membahas hubungan bilateral dan peran Tunis di PBB dan organisasi regional dan internasional. Ia juga akan meresmikan gedung baru Kedutaan Besar Negara Palestina di Tunis.
Abbas baru-baru ini menyelesaikan tur termasuk Rusia, Qatar, Italia dan Vatikan.
Dia telah mengintensifkan upaya diplomatiknya di tengah frustrasi dari lambatnya pemerintah AS mendukung proses politik.
Abbas berharap masyarakat internasional menanggapi rencananya untuk mengaktifkan kerja Kuartet Internasional di Timur Tengah sebelum menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Dia berharap komite, yang meliputi Rusia, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, membangun mekanisme praktis untuk memajukan proses penyelesaian di Timur Tengah dengan mensponsori negosiasi antara Palestina dan Israel.
Presiden Palestina itu meluncurkan inisiatif dalam pidato September di PBB, di mana ia meminta Sekretaris Jenderal untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional. (T/R6/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang