Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas melanjutkan upayanya untuk meminta negara-negara Uni Eropa mengakui negara Palestina dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
Kantor berita Xinhua melaporkan pada Ahad (7/1/2018).
Sumber informasi di Otoritas Palestina mengatakan, Abbas berencana akan bertemu dengan Menteri-menteri Luar Negeri dari negara-negara Uni Eropa pada 22 Januari di markas besar uni tersebut di Brussels. Kantor Berita MINA mengutip media Israel, International News.
Pada pertemuan tersebut, Abbas akan meminta mereka untuk mengakui sebuah negara Palestina di wilayah sebelum 1967 dengan Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sumber pejabat tersebut juga mengatakan, pengakuan Uni Eropa akan menghidupkan kembali solusi dua negara yang didukung secara internasional dan membantu upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.
Seorang pejabat Otoritas Palestina baru-baru ini mengatakan, Perancis akan bersedia untuk mengakui Palestina, jika negara-negara Eropa lainnya bergabung dengannya untuk melakukannya.
Namun, pada pertemuan bulan lalu dengan Abbas, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengesampingkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara secara sepihak.
Sebelumnya, Abbas juga mendesak Spanyol untuk mengakui “negara Palestina” sesuai dengan rekomendasi Parlemen Spanyol.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada hari Sabtu (6/1/2018), Yordania mengumumkan bahwa Liga Arab akan mencari pengakuan internasional atas sebuah negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Selain mencari pengakuan itu, sebuah komite yang dibentuk Organisasi Pembebasan Palestina PLO telah mempersiapkan dokumen untuk diskusi dalam pertemuan Dewan Sentral organisasi tersebut pekan depan, untuk menentukan langkah-langkah politik Palestina di masa depan.
Organisasi besar dan berpengaruh seperti Hamas dan Jihad Islam diinformasikan diundang untuk menghadiri pertemuan itu.
“Langkah yang akan dibahas meliputi mendefinisikan hubungan dengan Israel, di samping langkah-langkah politik dan hukum yang dapat diambil oleh orang-orang Palestina,” kata Ahmed Majdalani, anggota Komite Eksekutif PLO. (T/RS2/RS3)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)