Paris, 9 Dzulhijjah 1436/23 September 2015 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan potensi meletusnya Intifada ketiga karena dipicu oleh pelanggaran dan serangan Israel yang berkelanjutan terhadap Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem timur).
Pemimpin Palestina itu berbicara pada sebuah konferensi pers bersama Presiden Perancis Francois Hollande di Paris, Selasa (22/9).
“Apa yang terjadi adalah sangat serius,” kata Abbas, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri “praktek” penyerangan terhadap kompleks Al-Quds, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara Hollande mengatakan, dia dan Abbas berkomitmen untuk tidak mengubah status apapun yang berkenaan dengan Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ketegangan tinggi telah terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem pada Ahad (20/9) lalu dimana sejumlah bentrokan meletus setelah kelompok pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Israel sedang mencoba untuk membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi, maksudku untuk tempat dan waktu ibadah,” kata Abbas.
Bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Sementara Yahudi menganggap daerah itu sebagai Temple Mount, situs dua candi Yahudi di zaman kuno.
Kelompok Yahudi tertentu telah menyerukan pembongkaran Masjid Al-Aqsha agar sebuah kuil Yahudi bisa dibangun tepat dilokasinya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pada September 2000, kunjungan mendiang pemimpin Israel Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu Intifada Kedua, yatu pemberontakan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel di mana ribuan warga Palestina tewas.
Israel menduduki Al-Quds, di mana Masjid Al-Aqsha terletak, selama Perang Enam Hari 1967. Al-Quds kemudian dianeksasi kota pada 1980 dan diklaim sepihak sebagai ibukota negara Yahudi, proklamasi yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka