Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmud Abbas memperbarui penguncian (lockdown) di wilayah-wilayah yang dikuasai Palestina di Tepi Barat untuk satu bulan lebih lanjut pada Senin malam (4/5).
Abbas mengumumkan, keadaan darurat mulai diberlakukan sejak 22 Maret dan diperpanjang hingga setidaknya 5 Juni, demikian dikutip dari Nahar Net.
Namun, pergerakan antara kota-kota di wilayah yang diduduki Israel akan berkurang. Toko-toko dan bisnis lainnya mulai diizinkan aktif kembali.
Langkah-langkah tersebut tidak berlaku untuk Jalur Gaza, bagian lain dari wilayah Palestina yang dijalankan oleh kelompok pejuang Hamas. Pembatasan di Gaza juga telah dilonggarkan.
Baca Juga: Israel Evakuasi Penduduk di Sejumlah Kota Akibat Kebakaran Hutan
Sejauh ini telah ada 345 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan dua kematian.
Sementara Israel memiliki lebih dari 15.000 kasus. Pemerintah Palestina khawatir bahwa puluhan ribu warga Palestina yang bekerja di dalam Israel dapat membawa kasus baru, terutama di hari libur Idul Fitri pada akhir bulan. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 60 Hari Blokade Israel: Warga Palestina di Gaza Berjuang untuk Bertahan Hidup