Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABBAS PUJI IKATAN MANDELA DENGAN PALESTINA

Admin - Jumat, 6 Desember 2013 - 12:02 WIB

Jumat, 6 Desember 2013 - 12:02 WIB

479 Views ㅤ

Nelson Mandela dan Yasir Arafat (Foto: AP)

Ramallah, 3 Shafar 1435/6 Desember 2013 (MINA) – Presiden Palestina Mahmud Abbas menyampaikan penghormatannya pada Jumat (6/12) atas komitmen Nelson Mandela untuk rakyat Palestina, menyusul wafatnya sang ikon anti-apartheid itu pada Kamis malam (5/12).

“Ini merupakan kehilangan besar bagi semua bangsa di dunia, dan  bagi Palestina,” kata Abbas dengan memanggil Mandela sebagai sebuah “simbol kebebasan dari penjajahan dan pendudukan,” sebagaimana dikutip AFP dan MINA (Mi’raj News Agency).

Mandela, pertama kali mengunjungi Palestina pada 1999, adalah merupakan tokoh pendukung setia Palestina dan juara perdamaian Timur Tengah.

Pernyataan terkenal Mandela yang hingga kini dipakai aktivis-aktivis seluruh dunia adalah: “Kita tahu betul bahwa kemerdekaan kita tidak akan pernah sempurna tanpa kemerdekaan rakyat Palestina.”

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Abbas mengomentari pernyataan yang sudah terkenal itu dengan mengatakan, “Rakyat Palestina tidak akan pernah lupa pernyataan bersejarahnya bahwa revolusi di Afrika Selatan tidak akan mencapai tujuannya selama Palestina tidak bebas,” kata Abbas.

Dia menggambarkan Mandela sebagai orang yang paling berani dan penting dari orang-orang yang mendukung Palestina.

Banyak warga Palestina mengambil inspirasi dari perjuangan sukses Mandela melawan apartheid (diskriminasi ras) yang sedang berjuang melawan penjajahan Israel atas negeri Palestina.

“Nama Mandela akan tinggal selamanya dengan Palestina dan dengan semua rakyat Palestina,” kata Abbas.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, meninggal pukul 8.50 malam di Johannesburg dalam usia 95 tahun, disusul dengan ucapan duka para pemimpin dunia atas meninggalnya tokoh anti-apartheid itu yang sudah lama menderita infeksi paru-paru.(T/P03/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda