Vatican City, 16 Rabi’ul Awwal 1438/15 Januari 2017 (MINA) – Presiden Mahmoud Abbas meresmikan Kedutaan Palestina di Vatikan, Italia, pada Sabtu (14/1), sehari sebelum perwakilan dari 72 negara berkumpul di ibukota Perancis untuk konferensi perdamaian Palestina-Israel.
“Kedutaan di tempat kebanggaan bagi kami ini dan kami berharap semua negara di dunia akan mengakui negara Palestina, karena pengakuan ini akan membawa kita lebih dekat kepada proses perdamaian,” kata Abbas setelah pertemuan dengan Paus Francis di Vatikan, sebagaimana Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Sementara itu, konferensi pada Ahad (15/1) di Paris terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran warga Palestina terhadap dukungan tak tergoyahkan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump kepada Israel.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia berencana untuk memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Bulan lalu ia memilih David Friedman, seorang pengacara sayap kanan, sebagai duta besarnya untuk Israel.
Abbas mengatakan kepada wartawan pada Sabtu, jika Trump terus maju dengan rencananya, itu akan menghambat proses perdamaian.
Pemerintah Palestina menginginkan sebuah negara merdeka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza.
Vatikan City di Roma secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat pada tahun 2016 dan Paus pernah menyebut Abbas sebagai “malaikat perdamaian” selama kunjungan Mei 2015 di pusat kepemimpinan umat Katolik tersebut.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Abbas mengatakan, pembukaan kedutaan di Vatikan adalah tanda bahwa “Paus mencintai rakyat Palestina”, Ansa News Agency melaporkan.
Kedutaan itu terletak di seberang jalan dari salah satu gerbang utama Vatican City.
Issa Kassissieh, Duta Palestina untuk Tahta Suci, menyebut pembukaan kedutaan adalah prestasi yang signifikan bagi rakyat Palestina dan Paus telah mengambil sikap moral, hukum dan politik dengan mengakui negara Palestina menurut perbatasan pra-1967.
Di sisi lain, Vatikan juga menjalin hubungan dekat dengan Israel. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)