Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
“Kita harus melanjutkan tuntutan kita mengatasi masalah pengungsi Palestina dan pembebasan semua tahanan,” kata Abbas pada upacara peresmian dua proyek amal di kota Ramallah. Anadolu Agency melaporkan, Senin (22/8).
Hampir 4.550 tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk 175 anak di bawah umur dan 27 tahanan wanita, bersama dengan 670 tahanan ditahan di bawah penahanan administratif Israel tanpa tuduhan atau pengadilan.
Pada Sabtu, tahanan Palestina di penjara Israel mengancam akan melakukan mogok makan sebagai protes pelanggaran Israel.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Selama bertahun-tahun, warga Palestina yang dipenjara oleh Israel telah melakukan aksi mogok makan untuk menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik dan diakhirinya penahanan tanpa batas waktu.
Pada 1993, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel menandatangani perjanjian Oslo, dimana Palestina membentuk pemerintahan sipil, tetapi negosiasi gagal untuk menyelesaikan perjanjian dan mengarah ke Negara Palestina.
Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel gagal pada April 2014 karena Tel Aviv menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman dan membebaskan tahanan Palestina yang dipenjara sebelum 1993. (T/Hju/R1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)