Sharm El-Sheikh, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk mengunjungi Kota Al-Quds, buat menjaga tempat-tempat suci, khususnya Masjid Al-Aqsha dan memperkuat ketabahan rakyatnya.
Abbas juga meminta menghentikan pembangunan permukiman ilegal Israel di Al-Quds Timur, mencatat Israel sedang berupaya untuk melancarkan Yahudisasi di Al-Quds.
Pernyataan itu dikeluarkan Abbas saat menghadiri pertemuan puncak Liga Arab di kota wisata Laut Merah Sharm el-Sheikh Sabtu (28/3), demikian Kantor Berita Palestina WAFA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Pernyataan itu muncul di tengah keputusan Akademi Fikih Islam Internasional Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang mengumumkan ditundanya fatwa tentang umat Muslim berziarah ke Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha saat masih di bawah pendudukan Israel.
Baca Juga: Pertahanan Sipil Minta Dunia Bantu Korban di Reruntuhan Gaza
Pengumuman yang disampaikan saat penutupan Sidang Akademi Fikih Islam ke-22 di Kuwait, Rabu (25/3) itu, dikeluarkan, karena belum adanya kesepakatan pandangan para ulama dan mufti tentang masalah kontroversial itu.
Abbas memperingatkan tentang skema berbahaya Israel menyerukan pembentukan sebuah negara Palestina hanya di Gaza, pemerintahan sendiri dibentuk di Tepi Barat serta mencapai gencatan senjata jangka panjang selama 15 tahun sementara mengkonsolidasikan kedaulatan Israel di Al-Quds Timur.
Abbas mencatat skema itu ditujukan untuk merusak proyek nasional Palestina dan termasuk isu-isu Al-Quds dan pengungsi Palestina serta menyerukan para pemimpin Arab untuk menentang upaya tersebut.
Abbas menegaskan tekadnya untuk mengadakan rekonsiliasi internal Palestina serta mengadakan pemilihan parlemen dan presiden sesegera mungkin sesuai dengan perjanjian=perjanjian Doha dan Kairo.
Baca Juga: Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Baru di Gaza Utara
Dia menyoroti upaya berkelanjutan pemerintah konsensus nasional untuk memikul tanggung jawab di Jalur Gaza, khususnya yang berkaitan dengan rekonstruksi Gaza, meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan.
Dia menegaskan setelah kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi menetapkan batas waktu pendudukan Israel dan pembentukan negara merdeka Palestina, kepemimpinan Palestina terpaksa mengevaluasi kembali hubungan dengan Israel, bergabung dengan organisasi PBB, terutama Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Pengenalan Visi Arab
Presiden Abbas merekomendasikan memperkenalkan visi Arab pada Uni Eropa dan organisasi PBB lainnya, untuk menyelesaikan konflik Arab-Israel serta Inisiatif Perdamaian Arab.
Baca Juga: Netanyahu Pecat Menhan Yoav Gallant
Dia juga menyambut baik usulan Liga Arab untuk memperkenalkan visi Arab pada Kongres AS dalam rangka ikhtiar menyelesaikan konflik Arab-Israel tersebut.
Dalam kesempatan berpidato di KTT Arab ini, Abbas juga mengharapkan negara-negara Arab akan mengaktifkan jaring pengaman keuangan Arab dan menghormati janji keuangan mereka untuk Palestina.
Acara tahunan KTT Liga Arab dua hari dimulai Sabtu. Para pemimpin Arab mendiskusikan rencana untuk membentuk kekuatan militer Arab bersama dengan latar belakang serangan udara Arab Saudi yang dipimpin koalisi kepada kelompok Houthi di Yaman.
Para pemimpin Arab menegaskan kembali dukungan mereka untuk pembentukan negara Palestina merdeka serta dukungan pada Inisiatif Perdamaian Arab untuk mencapai solusi damai bagi konflik Arab-Israel.(T/R05/P2)
Baca Juga: Ekstrimis Yahudi Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Israel Setujui RUU Adili Guru Arab yang Ajarkan Kepalestinaan