Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABBAS SERUKAN UMAT ISLAM LINDUNGI AL AQSHA

Admin - Sabtu, 18 Oktober 2014 - 05:48 WIB

Sabtu, 18 Oktober 2014 - 05:48 WIB

775 Views ㅤ

Mahmud Abbas (foto: Telegraph)
Mahmud <a href=

Abbas (foto: Telegraph)" width="300" height="187" /> Mahmud Abbas (foto: Telegraph)

Ramallah, 24 Dzulhijjah 1435 H/18 Oktober 2014 M (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan warga Palestina untuk tetap tinggal di kompleks masjid Al-Aqsa dan mempertahankannya dari serbuan Israel.

“Tanpa masjid Al Aqsha, tidak akan ada Negara Palestina,” kata Abbas berbicara di markas Bulan Sabit Merah di al-Bireh, seperti dilaporkan kantor berita Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency.

Abbas menyerukan untuk melindungi masjid al-Aqsa dan mengajak umat Islam untuk menghentikan orang-orang Yahudi masuk kompleks masjid Al Aqsha dengan cara apapun.

Abbas menegaskan dirinya akan pergi Dewan Keamanan PBB untuk menuntut agar dikeluarkanya resolusi PBB mengenai tanah yang diduduki Israel.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Sebelumnya,  untuk pekan ketiga berturut-turut sejak 26 September lalu, pemerintah Israel masih memberlakukan pembatasan akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur.

Pemerintah Israel mengerahkan ribuan tentara dan memasang barikade penghalang jalan di Kota Tua Al-Quds menjelang shalat Jum’at untuk menghalau penduduk muslim Palestina yang akan melakukan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ekstremis pemukim Yahudi bersama dengan pasukan keamanan Israel berulang kali memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa, di Al-Quds.

Tindakan itu sering memicu amarah penduduk Muslim Palestina dan kadang-kadang menyebabkan konfrontasi kekerasan.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Israel menduduki Al-Quds Timur sejak Perang Timur Tengah pada 1967 silam. Ini kemudian dianeksasi kota suci pada tahun 1980 dan mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pada September 2000, kunjungan ke lokasi oleh pemimpin Israel yang kontroversial, Ariel Sharon, memicu reaksi penduduk Muslim Palestina dan dikenal dengan sebutan “Intifdhah Kedua”. (T/P003/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

http://maannews.net/eng/ViewDetails.aspx?ID=733724

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom