Ramallah, MINA – Dalam sebuah hubungan telepon, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekankan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang perlunya setiap individu menghormati agama beserta simbolnya, termasuk Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya.
Abbas juga mengatakan, pihaknya menolak ekstremisme dan terorisme dalam bentuk apa pun. Demikian dikutip dari Wafa, Selasa (3/11).
Macron, di sisi lain, mengungkapkan rasa hormatnya dan mengatakan tidak bermaksud menyinggung terhadap Islam serta Muslim.
Ia berdalih hanya ingin membedakan antara terorisme dan ekstremisme, di satu sisi, Islam dan dunia Islam di sisi yang lain.
Baca Juga: Militer Israel Peringatkan Rencana Netanyahu Duduki Gaza, Bisa Tewaskan Sandera
Selain itu, Presiden Prancis menegaskan dukungannya untuk perdamaian Timut Tengah, khususnya Palestina berdasarkan prinsip solusi dua negara.
Menanggapi hal itu, Abbas kembali menyerukan tentang pentingnya mengadakan konferensi perdamaian internasional.
Ia mengaku siap berpartisipasi dalam perundingan berdasarkan resolusi PBB di bawah naungan Kuartet Internasional, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, PBB, dan Uni Eropa.
Macron telah menjadi sorotan dunia setelah dirinya mengatakan, Islam sebagai “agama dalam krisis” dan mengumumkan rencana untuk undang-undang yang lebih keras untuk menangani “separatisme Islam” di Prancis.
Baca Juga: MSF Sebut Distribusi Bantuan Gaza oleh Israel Sebagai ‘Pembunuhan Terkoordinasi’
Sikap Macron terhadap Islam serta penerbitan karikatur yang menghina Nabi Muhammad dan proyeksi mereka di dinding gedung, telah memicu boikot produk Prancis di beberapa negara, antara lain Indonesia, Turki, Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 26.000 Tentara Israel Terkena Gangguan Mental Sejak Agresi Gaza