abbas-mahmoud.jpg" alt="" width="496" height="279" border="0" />Tepi Barat, 15 Rajab 1435/14 Mei 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak akan menjadi kepala pemerintah bersama mendatang dan presiden baru tidak akan memiliki wakil presiden.
Seorang pejabat senior yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, Rami Hamdallah adalah orang yang mungkin memimpin pemerintah bersatu, dan beberapa pembicaraan mengenai konfigurasi pemerintah hampir selesai, sebagaimana semua nama yang diusulkan sudah siap, International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Sumber itu menambahkan, Wakil Ketua Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzouq, bersama Khalil Al-Hayya dan Imad Al-Alamy, mewakili gerakan Hamas dalam pembicaraan pembentukan pemerintah.
Pada Selasa (13/5) malam, pejabat Fatah Azzam Al-Ahmad tiba di Gaza untuk melakukan pembicaraan akhir dengan para pejabat Hamas dan pejabat lain dari berbagai kelompok politik di Gaza.
Hasil pembicaraan pembentukan pemerintah akan terungkap saat konferensi pers di Gaza, Rabu (14/5).
Setelah terbentuk, pemerintah baru juga akan memulai persiapan untuk pemilihan umum presiden baru di wilayah yang diduduki.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Pada 23 April lalu, seluruh faksi di Palestina yang berpecah mengumumkan rekonsiliasi final untuk persatuan Palestina, setelah AS pada Juli 2013 menuntut Israel dan Otoritas Palestina di Tepi Barat bernegosiasi mencapakai kesepakatan damai yang pada akhirnya buntu kembali. (T/Fauziah/P03/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi