Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abbas Tulis Surat ke Trump Agar Tidak Pindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem

Rudi Hendrik - Ahad, 15 Januari 2017 - 09:04 WIB

Ahad, 15 Januari 2017 - 09:04 WIB

422 Views

(Gambar: Muslimvillage.com)

(Gambar: Muslimvillage.com)

 

Ramallah, Palestina, 16 Rabi’ul Awwal 1438/15 Januari 2017 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengungkapkan bahwa dirinya telah menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump terkait rencana pengganti Barack Obama itu memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem.

“Saya menulis surat kepada Presiden (terpilih) Trump untuk memintanya tidak melakukannya. Tidak hanya langkah ini akan mencabut Amerika Serikat dari semua legitimasi dalam memainkan perannya dalam resolusi konflik, juga akan menghancurkan solusi dua negara (Palestina-Israel),” kata Abbas sebagaimana yang dikutip harian Perancis Le Figaro pada Jumat (13/1) lalu.

Sebelumnya, Trump yang akan berkantor di Gedung Putih mulai Jumat (20/1) depan telah mengatakan bahwa ia berencana untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke sana dari Tel Aviv.

Baca Juga: Abu Obeida: Al-Qasam Berusaha Lindungi Semua Sandera

Langkah ini ditentang keras oleh Pemerintah Palestina yang melihatnya sebagai tindakan destruktif dan unilateral, karena bersikap Yerusalem sebagai daerah Palestina yang diduduki Israel bukan daerah milik Israel.

Hingga saat ini, Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara anggota PBB tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan status kota itu adalah salah satu masalah paling sulit dari konflik Palestina-Israel selama puluhan tahun terakhir.

Pemerintah Israel mendukung rencana Trump dan sebelumnya telah mendorong presiden AS terdahulu untuk mengambil langkah yang sama, tetapi tidak berhasil.

“(Jika pemindahan kedutaan AS dilakukan) akan ada beberapa pilihan bagi kami, dan kami akan mendiskusikannya dengan negara-negara Arab,” kata Abbas, sebagaimana Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Tank Israel Dirudal di Gaza, 1 Tewas 4 Terluka

Otoritas Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) saling mengakui Yerusalem sebagai ibukota masing-masing berdasarkan perjanjian Oslo 1993, tapi proses yang seharusnya bisa memberikan perdamaian abadi telah hampir musnah. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Pasukan Israel Halangi Umat Kristen di Yerusalem Rayakan Sabtu Suci

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Kolom
Kolom