Ramallah, 1 Sha’ban 1435/30 Mei 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kamis (29/5) menunjuk Perdana Menteri Rami Hamdallah untuk memimpin pemerintah persatuan nasional yang baru yang menyatukan kelompok Hamas dan Fatah.
Kesepakatan itu diumumkan setelah lima pekan kedua pihak melakukan rekonsiliasi sejak 23 April lalu, namun kedua belah pihak belum menerbitkan daftar menteri.
“Keputusan menunjuk Dokter Rami Hamdallah untuk membentuk pemerintahan transisi baru. Saya berharap dia dapat menjalankan tugas sulit ini ,” kata Abbas dalam sebuah upacara singkat dengan Perdana Menteri, The National melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perundingan damai Palestina dan Israel yang disponsori Amerika Serikat (AS) terhenti pada sejak April lalu setelah Abbas setuju rekonsiliasi Fatah dan Hamas.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Israel mengancam pemerintahan Abbas yang bergantung pada bantuan dengan sanksi keuangan jika ia melaksanakan kesepakatan rekonsiliasi.
Fatah yang didukung Barat menguasai Tepi Barat yang diduduki Israel, sementara Hamas yang menolak mengakui Israel, memegang kekuasaan di Jalur Gaza yang diblokade.
Abbas mengatakan, pemerintah persatuan bertujuan mempersiapkan pemilihan umum pada tahun 2015.
Dalam konferensi pers gabungan Hamas – Fatah, Selasa (27/5), sebagian besar sepakat atas daftar nama yang menunggu persetujuan akhir oleh Abbas pekan ini.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Abbas terus berusaha meyakinkan negara-negara donor Barat bahwa ia akan tetap menjadi kunci pembuat keputusan Palestina dan koordinasi keamanan.
Kedua belah pihak Palestina melihat manfaat yang besar dalam rekonsiliasi. (T/P09/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat