ABBAS TUNTUT RESOLUSI PBB UNTUK AKHIRI PENDUDUKAN ISRAEL

Mahmoud Abbas1

Mahmoud Abbas1
Presiden Palestina, .

New York, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ia akan menuntut resolusi internasional yang akan menetapkan waktu untuk mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina ketika ia berbicara kepada Majelis Umum PBB pekan ini.

Penasehat Abbas, Nabil Abu Rdeneh, mengatakan pemimpin Palestina akan menyajikan strategi baru dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB Jumat ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, Abbas dan para pembantunya telah mempersiapkan hal-hal baru, sebagaimana dikutip Arabnews dan dilaporkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurutnya, Abbas akan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang mengikat, dengan tanggal tertentu untuk mengakhiri pendudukan Israel di Tepi Barat, Jalur dan Al-Quds timur yang diduduki Israel pada 1967, namun wilayah-wilayah itu diakui Majelis Umum PBB pada 2012 sebagai tanah negara Palestina, dalam pemungutan suara anggota tidak tetap PBB.

“Pekan ini saya akan mengusulkan kepada PBB jadwal baru untuk pembicaraan damai. Kuncinya adalah menyepakati peta untuk menggambarkan perbatasan masing-masing negara,” kata Abbas.

Jika PBB menolak banding, Abbas mengatakan ia akan mencari keanggotaan di lembaga-lembaga dan badan-badan internasional. Termasuk Mahkamah Pidana Internasional (ICC), kata ajudannya.

Bergabung dengan ICC, akan membuka pintu bagi Palestina untuk menuntut Israel atas serangannya terhadap Gaza mau pun pembangunan permukiman ilegal yang terus berlanjut di Tepi Barat.

Abbas mengatakan hal itu pada Senin dalam sebuah ceramah di Kampus Cooper Union. Dia dijadwalkan berbicara pada pertemuan PBB pada Jumat dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry pada Selasa.

AS telah mendesak Abbas untuk tidak pergi ke PBB dalam menuntut Israel, tetapi tidak menawarkan jalan alternatif, kata seorang pejabat Palestina, yang berbicara dengan tidak disebutkan namanya.

Abbas akan memanfaatkan pertemuan di sela-sela Majelis Umum untuk mengukur dukungan internasional terkaitrencananya ini, kata pejabat itu.(T/R04/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0