Jakarta, 27 Jumadil Awal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan warga internasional untuk mengunjungi Palestina guna melihat sendiri situasi yang tengah terjadi di sana.
Pada kesempatan pernyataan bersama yang dilakukan bersama Jokowi dan Sekjen OKI Iyad Al-Madani di JCC, Jakarta, pada Senin, Abbas mengungkapkan kondisi mengkhawatirkan Al-Quds sebagai kota tua bersejarah yang sampai hari ini mengalami berbagai peristiwa kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Salah satu contohnya, kata Abbas, bukan hanya pengrusakan terhadap situs suci Al-Aqsha. Namun, gereja-gereja bersejarah juga banyak telah dirusak.
Oleh karenanya, Abbas mengundang Jokowi dan warga dunia untuk menyaksikan langsung apa yang sedang terjadi di satu-satunya Negara yang masih terjajah itu.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Di samping situs suci, Abbas juga mengharapkan dunia internasional melihat sendiri kondisi para tahanan di dalam penjara Israel yang mendapat perlakuan diskriminasi dan tidak manusia.
Berkaitan dengan Al-Quds, Abbas menegaskan kembali bahwa tidak ada Al-Quds tanpa Palestina. Selama ini salah satu persengketaan antara Israel-Palestina karena kedua pihak ingin menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibukota.
“Al-Quds adalah jantung Palestina…Tidak ada Al-Quds tanpa Palestina, dan memisahkan Al-Quds dari Palestina merupakan hal yang tidak masuk akal,” tegas Abbas.
Di samping Abbas, Jokowi menguatkan kembali dukungan Indonesia untuk perjuangan Palestina. Dia mendesak dibentuknya Negara Palestina kepada PBB. (L/R04/P4)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat