ABBAS: DUNIA HARUS TEKAN ISRAEL AKHIRI PELANGGARAN

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Presiden Otoritas Mahmoud .

New York, 21 Dzulqa’idah 1434/ 28 September 2013 (MINA) –  Presiden Palestina Mahmoud Abbas  mengatakan dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB pada Jum’at (27/9) bahwa waktu untuk perdamaian telah datang, dan menyeru masyarakat internasional untuk menekan mengakhiri pelanggaran, serta kegiatan pemukiman ilegal.

Abbas mengatakan bahwa negara Palestina akan melatih perannya dengan negara-negara lain, dalam cara yang positif yang melayani perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, sebagaimana dilansir yang IMEMC yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Dia menyatakan pengajuan (status Palestina) di PBB bertujuan untuk mencapai pengakuan internasional terhadap hak-hak Palestina yang sah, dan semua langkah diplomatik yang tidak diakui Israel dengan cara apapun.

“Kami mengadakan perundingan dengan Israel, kita memiliki intensitas jelas dan jujur, kami berkomitmen untuk perundingan perdamaian yang berhasil”, tambah Abbas, “Kami setia pada komitmen kami, perdamaian berarti mengangkat sejarah ketidakadilan yang diderita rakyat Palestina sejak Nakba 1948”.

Dia mengatakan bahwa pembicaraan damai bertujuan mencapai kesepakatan yang mengarah kepada pembentukan negara Palestina merdeka, dan Palestina tidak akan menerima perjanjian interim.

“Kami ingin mencapai kesepakatan perdamaian permanen dan komprehensif dengan Israel”, Abbas menjelaskan.

Sebuah negara dalam semua wilayah Palestina dicaplok Israel pada 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, dia menambahkan “Kami berkomitmen untuk memenuhi kewajiban kami untuk mencapai perdamaian dalam 9 bulan”.

Lebih lanjut Abbas menyatakan bahwa masyarakat internasional harus bertindak untuk menghentikan setiap tindakan yang membahayakan pembicaraan damai, dan harus mengakhiri semua pelanggaran Israel terhadap tempat suci umat Muslim.

Menurutnya, pekerjaan pemukiman dan dinding pembatas tidak mencapai keamanan dan tidak dapat menghadirkan perdamaian yang abadi di wilayah ini.

Abbas mengatakan, “Marilah kita membangun jembatan perdamaian, bukan dinding, mari kita membangun perdamaian yang adil dan komprehensif, perdamaian berdasarkan logika, keadilan dan hak asasi manusia”.

Abbas menambahkan bahwa Palestina tidak mengganggu dalam urusan internal negara-negara Arab, dan mendukung semua kegiatan tanpa kekerasan, damai dan sebuah negara yang sah.

“Tidak ada misi yang lebih mulia dari misi (perdamaian) ini”, katanya, “Misi kami adalah untuk mencapai perdamaian di tanah suci, untuk memenuhi pesan semua agama”. (T/P08/P01).

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0