Cibubur, MINA – Akademisi Dosen FIB Universitas Indonesia Dr. Abdul Muta’ali mengatakan, orang itu kalau cerdas menggunakan literasinya atau ‘knowledge‘-nya pasti akan menolak Israel.
Hal itu disampaikan Muta’ali dalam Seminar ‘Peringatan Hari Nakba, Momentum Gaungkan Dukungan atas Nestapa Bangsa Palestina Akibat Penjajahan Zionis Israel’ yang diselenggarakan Aqsa Working Group (AWG) di Aula Munif Chatib, Sekolah Insan Mandiri Cibubur, Bekasi, Kamis (18/5) siang.
“Orang itu kalau menggunakan literasi atau knowledge nya pasti akan menolak Israel, kecuali dua hal, ‘stupid‘ bodoh atau sudah terlalu banyak yang dia makan dalam perutnya, itu yang berbicara Prof. Dr. Noam Chomsky yang merupakan darah keturunan orang Yahudi,” kata Muta’ali.
Ia juga mengapresiasi AWG yang konsisten terus berjuang menyuarakan kemerdekaan Palestina, bahkan menurutnya setelah PBB mengumumkan resolusi memeringati Nakba, bisa diturunkan kembali dengan tindakan nyata lainnya.
Baca Juga: [Breaking News] Zionis Israel Kembali Serang RS Indonesia di Gaza, Lantai 3 Terbakar
“Setelah PBB mengumumkan Hari Nakba, kalau bisa kita melakukan turunannya, yakni atas perintah konsitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. AWG dapat mengusulkan kepada negara tanggal 15 Mei menjadi Hari Libur Nasional,” ujarnya.
Menurutnya hal itu sebagai bentuk untuk mengingatkan rakyat Indonesia, dan juga menerapkan apa yang Soekarno katakan bahwa selama Palestina belum merdeka, selama itu Bangsa Indonesia menentang penjajah Israel.
“Peristiwa Nakba hingga hari ini masih terjadi, bahkan bentuk baru dan beragam, itulah pentingnya sejarah. Karena itu rekomendasi nyata mengusulkan 15 ?38 menjadi hari libur nasional bagian mengamalkan konstitusi kita, hanya orang ‘stupid’ yang masih membela Israel,” ujar Muta’ali.
Ia menegaskan bahwa tidak bisa berjuang sendirian, dan mari bangun ‘humanity’ dan solidaritas bersama.
Baca Juga: Hamas: Laporan Amnesty adalah Seruan Hentikan Genosida di Gaza
Narasumber lain, yakni H.E. Dubes Palestina Zuhair Al Shun, Atallah Hanna (Uskup Agung Gereja Yerusalem), Issa Amro (Advokat & Aktifis Palestina), dr. Sarbini Abdul Murad (Ketua Presidium MER-C), Muhammad Sahrul Murajab (Fungsional Diplomat Madya di Direktorat Timur Tengah Kementerian luar Negeri RI), dan A. Syalabi Ichsan (Redaktur Republika).
Pada 15 Mei, setiap tahunnya rakyat Palestina memperingati hari Nakba, yang merupakan peringatan peristiwa pengusiran Bangsa Palestina di tahun 1948 oleh Zionis Israel.
Hingga saat ini para pengungsi Palestina belum dapat kembali ke tanah air mereka. (L/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejarah Baru di Kairo, Hamas dan Fatah Siap Akhiri Perselisihan