Abu Marzouk: Pembebasan Tahanan Salah Satu Syarat Berunding dengan Israel

Gaza, 10 Syawwal 1437/ 15 Juli 2016 (MINA) – “Apabila Israel tidak mematuhi ketentuan dalam pertukaran tahanan kesepakatan dengan , tidak ada alasan untuk membuat perjanjian baru,” kata seorang pejabat senior Hamas kepada Kantor Berita Shehab.

Middle East Monitor (MEMO) sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)   memberitakan,  Moussa Abu Marzouk mengatakan, “bila Israel melepaskan tahanan yang ditahan tanpa sebab, barulah kita dapat berbicara tentang kesepakatan baru.”

Beberapa pihak terus mengadakan usaha terlaksananya perundingan perdamaian Palestina – Israel, terakhir Mesir melancarkan inisiatif baru untuk itu.

Mengomentari perkembangan terakhir langkah-langkah menembus blokade Israel di Jalur Gaza, Abu Marzouk mengatakan bahwa ada pertemuan dan hubungan fihaknya dengan berbagai pihak di luar negeri.

Ia mengatakan Hamas tidak menentang pertemuan dengan siapapun.

Pimpinan Hamas telah beberapa kali bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair salah seorang yang aktif mengusahakan perdamaian Palestina-Israel, ungkapnya.

Mengomentari rekonsiliasi Israel-Turki dan dampaknya terhadap Jalur Gaza, Abu Marzouk mengatakan, pendudukan Israel tidak bisa mencapai tujuannya dengan mengisolasi Hamas dan Turki bisa mematahkan blokade.

“Perjanjian rekonsiliasi Turki-Israel telah memberikan efek positif di Jalur Gaza dengan masuknya ratusan truck membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, kemudian akan ada perbaikan prasarana  listrik, air, rekonstruksi rumah rakyat dan kesehatan,” kata Abu Marzouk.

Ia menyebut upaya Turki mematahkan pengepungan sebagai “tindakan mulia”. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

https://www.middleeastmonitor.com/20160715-hamas-israel-must-abide-by-previous-agreements/