Gaza, 22 Jumadil Awwal 1436/12 Maret 2015 (MINA) – Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Musa Abu Marzouq menegaskan, Jalur Gaza sedang membayar mahal atas penolakannya pada usulan yang diajukan pihak Israel melalui sejumlah tokoh untuk menetapkan kemandirian dan pemisahan dari Tepi Barat.
“Beberapa pihak telah menyampaikan kepada kami sejumlah ide untuk membangun pelabuhan dan bandara di Jalur Gaza serta benar-benar memisahkan Jalur Gaza dari wilayah Palestina yang dijajah Israel dan dengan demikian dari Tepi Barat,” Abu Marzouk menulis dalam halaman Facebook-nya.
Dalam pernyataanya, Abu Marzouk menunjuk klaim Israel yang diterbitkan di laman media Walla mengatakan bahwa Gerakan Hamas telah mengirimkan serangkaian pesan melalui diplomat Barat ke Israel menunjukkan minat dalam gencatan senjata jangka panjang yang berlangsung antara 5 sampai 15 tahun, dalam pertukaran dengan mengakhiri blokade Israel di Jalur Gaza, pembukaan semua penyeberangan perbatasan, dan pembentukan pelabuhan dan bandara Gaza .
Dia menjelaskan, sebagian besar ide-ide itu dikirim ke Gerakan Hamas melalui beberapa pejabat militer Israel, tokoh independen, dan pengusaha Palestina.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Kami, di Hamas, telah berbicara dengan media dan memberikan informasi kepada para menteri pemerintahan persatuan lebih dari sekali tentang ide-ide ini,” ujarnmya.
Gaza, but to separate it from the West Bank.</p> <p>">Dia menekankan, ide-ide tersebut tidak bertujuan untuk melayani Gaza, tapi untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat.
“Kami sekarang membayar harga mahal karena menolak gagasan ini dengan memperketat pengepungan, meningkatkan tekanan ekonomi dan pembatasan gerakan. Namun, kami tidak akan pernah menerima skema ini”, lanjutnya.
“Kami tidak dan tidak akan pernah menerima ide-ide yang diusulkan karena kita tidak main-main dengan tanggung jawab nasional dan persatuan. Gaza and no Palestinian state without Gaza.”</p> <p>">Kami telah mengatakan beberapa kali bahwa tidak ada negara Palestina di Gaza dan tidak ada negara Palestina tanpa Gaza,” tegasnya.(T/P011)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya