Gaza, 27 Rajab 1437/5 Mei 2016 (MINA) – Juru bicara gerakan perlawanan Islam Hamas, Musa Abu Marzouq mengatakan, insiden yang terjadi di wilayah perbatasan timur Jalur Gaza adalah usaha Israel melakukan ekspansi baru ke dalam garis perbatasan sejauh 150 meter.
“Aksi ini telah memaksa para pejuang kami untuk melakukan perlawanan demi mencegah masuknya buldoser dan kendaraan milik militer zionis Israel yang berusaha memprovokasi dengan berbagai cara,” kata Abu Marzouq dalam pernyataannya di akun resmi Facebook-nya.
Abu Marzuq juga menjelaskan, pihaknya langsung berkomunikasi dengan Mesir sebagai pihak yang memediasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan para pejuang Palestina di Gaza.
Menurutnya, Mesir langsung merespon dengan sigap dan berhasil meredakan kondisi seperti sedia kala, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Brigade Izzudin Al-Qassam melaporkan bahwa satuan teknik militer Israel di dua titik berusaha menerobos masuk ke wilayah timur Kota Rafah sejauh 150-200 meter di dalam wilayah Jalur Gaza sejak Selasa (3/5).
Sementara titik kedua berada di timur Kota Gaza sejauh 200 meter di dalam wilayah Jalur Gaza.
Sejak Rabu (4/5) pagi, wilayah timur Jalur Gaza terjadi peningkatan ketegangan yang diselingi dengan serangan senjata artileri dan pesawat tempur Israel ke sejumlah target dekat perbatasan sebelah timur.
Sementara itu, para pejuang Palestina membalas dengan melancarkan beberapa tembakan roket ringan. (L/K02/R05)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj islamic News Agency (MINA)