Gaza, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Juru bicara Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq menegaskan, vonis mahkamah Mesir terhadap sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam sebagai organisasi teroris merupakan kudeta atas sejarah dan tidak tepat.
Mengomentari vonis Mahkamah Mesir tersebut, dalam halaman Facebooknya pada Sabtu kemarin, Abu Marzuq menyatakan, Hamas dan badan intelijen Mesir memiliki hubungan yang baik, The Palestinian Information Center melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Sejarah mencatat, Brigade Al-Qassam memiliki hubungan baik dan kerjasama dengan badan intelijen Mesir, keduanya berkoalisi dan berhasil dalam kerjasama,” ujarnya.
“Sayangnya, kini Al-Qassam dicap sebagai teroris,” kata Abu Marzuq.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Salah satu pimpinan Hamas ini menambahkan, untuk pertama kalinya Mahkamah Kairo Mesir mengambil keputusan tergesa-gesa dan untuk pertama kalinya di dunia Arab dan Islam serta sebagian besar negara dunia kecuali Israel dan negara barat pendukung Yahudi yang mengecam perjuangan perlawanan Palestina melawan penjajah.
Selama ini, sejarah mencatat, Mesir selalu mendukung gerakan-gerakan pembebas di dunia Arab, Afrika dan Palestina secara khusus. Karena itu, vonis mahkamah Mesir kali ini sebagai kudeta atas moralitas dan undang-undang dasar Mesir yang selama ini dikenal.
“Sebagian besar negara dunia, khususnya dunia Arab dan Islam membela kelompok pejuang perlawanan Palestina dan itu yang diprediksi para pejuang terhadap Mesir,” katanya.
Abu Marzuq menyatakan, sejarah juga mencatat kecemerlangan Al-Qassam dan faksi-faksi perlawanan Palestina dalam melawan rezim Israel.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Merekalah yang memaksa Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan kalah dalam tiga peperangan terakhir dimana Israel ingin mengembalikan kekuasaannya di Jalur Gaza. Juga berhasil menyandera serdadu Israel sebagai keberhasil menuju pembebasan tawanan Palestina yang ditawan Israel,” paparnya.
Selama itu, Al-Qassam tidak pernah menembak atau menyerang siapapun dari bangsa Arab, terutama Mesir sebagai tetangga dekat. Al-Qassam hanya mengarahkan serangannya kepada Israel dan tidak ikut campur dengan urusan dalam negeri negara manapun.
Ia menambahkan, tak pernah terbukti ada satu pun kejadian Al-Qassam menembakkan satu peluru dengan target salah. Kebijakan militer tahun 2007 di Jalur Gaza hanya pengecualian karena Al-Qassam ingin menjaga diri dan melawan Israel dan membebaskan Palestina.
Selama ini, Al-Qassam sudah ‘babak belur’ menghadapi operasi serangan media massa, termasuk media massa Arab yang hanya berpihak kepada Israel. Namun Al-Qassam tetap tegar dan tidak mau membalas kecuali kepada penjajah Israel. (T/P011/R11)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://english.palinfo.com/site/pages/details.aspx?itemid=69931
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata