Gaza, MINA – Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, menyatakan pada hari Jumat (4/4) bahwa Benjamin Netanyahu sepenuhnya bertanggung jawab atas nasib para tawanan.
“Jika pemerintah benar-benar peduli pada mereka, mereka akan mematuhi perjanjian yang telah ditandatangani,” ujarnya. Palinfo melaporkan.
Ia mengatakan setengah dari tawanan musuh yang masih hidup saat ini berada di daerah-daerah yang baru-baru ini diperintahkan untuk dievakuasi oleh tentara Israel.
“Kami telah memutuskan untuk tidak memindahkan tawanan-tawanan ini dari daerah-daerah tersebut dan akan menjaga mereka di bawah prosedur keamanan yang ketat, meskipun tindakan-tindakan ini menimbulkan risiko serius bagi nyawa mereka,” kata Abu Obeida.
Baca Juga: Rabbi yang Tuduh Hamas Lakukan Pemerkosaan Ditangkap atas Pelecehan Anak
“Jika musuh benar-benar khawatir tentang nyawa tawanannya, mereka harus segera bernegosiasi untuk evakuasi atau pembebasan mereka. Sebuah peringatan telah dikeluarkan,” tambahnya.
Sejak 7 Oktober 2023, dan dengan dukungan AS, militer Israel telah melakukan tindakan genosida di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 165.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, bersama dengan lebih dari 14.000 orang masih hilang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Udara Zionis Hantam Beit Hanoun, Enam Warga Syahid