Cileungsi, MINA – Pembina Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Ustaz Abul Hidayat Saerodjie mengingatkan umat Islam jangan sampai puasa di bulan Ramadhan ini hanya terjebak rutinitas semata.
Ia mengutip Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183 yaitu “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
“Ayat ini perintah Allah khusus untuk orang-orang beriman tentang kewajiban puasa, maka sejauh mana keimanan seorang, akan tergantung sejauh mana perhatian kita terhadap perintah Allah,” kata ustaz Abul dalam tausiah Ramadhan di Masjid At-Takwa Cileungsi, Bogor, Selasa (4/5).
Ia menuturkan, “kita sering melaksanakan puasa bulan Ramadhan dari sahur, menjelang adzan magrib buka puasa sampai bermacam-macam dihidangkan di atas meja makan, setelah itu shalat teraweh dan sahur, hingga hafalnya sampai menjadi amalan rutinitas,”
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
“Satu hal yang harus menjadi perhatian kita sejauh mana puasa menjadi berpengaruh dalam membangun kepribadian kita. Ini menjadi indikasi keimanan seorang dalam hakekat puasa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kewajiban puasa ini harus membekas bagi jiwa seorang muslim, sebab begitu pentingnya puasa bagi seorang muslim.
“Jalur yang harus ditempuh bagi seorang muslim untuk mencapai derajat takwa adalah dengan puasa, perintah puasa merupakan wujud dari kasih sayang Allah agar kita tidak terjatuh di derajat yang rendah,” imbuhnya.
Ustaz Abul mengatakan, Allah melatih orang beriman untuk selalu ingat kepada-Nya dengan aplikasi mampukah melaksanakan bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
“Jangan sampai kita terjebak dengan rutinitas tetapi tanpa ritual dan tanpa makna. Mari kita minta pertolongan Allah agar jiwa kita dikuatkan mendapatkan kemulian bulan suci Ramadhan,” pesannya. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas